Pengunjuk Rasa Hong Kong Terima Kasih pada Donald Trump
HONG KONG, SATUHARAPAN.COM - Ratusan orang, termasuk para lansia, di Hong Kong berpawai ke kantor konsulat Amerika Serikat (AS) pada Minggu untuk menunjukkan rasa terima kasih mereka atas dukungan yang diberikan AS terhadap aksi unjuk rasa pro-demokrasi yang telah berjalan selama hampir enam bulan.
Sambil mengibarkan bendera AS, massa aksi membentangkan spanduk bergambar Presiden AS Donald Trump yang berdiri dengan kaki terbuka di atas sebuah tank dengan bendera AS di belakangnya.
Beberapa orang bahkan mengenakan kaos dan topi berlogo Donald Trump, dengan memegang bentangan spanduk lain yang bertuliskan "Presiden Trump, tolong bebaskan Hong Kong."
Pada awal berjalannya aksi, seorang peserta aksi dengan pengeras suara berorasi, "Terima kasih presiden Trump untuk hadiah besar yang diberikan kepada Hong Kong, semoga Tuhan memberkati Amerika."
Pekan ini, Trump menandatangani undang-undang Kongres yang mendukung para pengunjuk rasa di Hong Kong, kendati mendapat kemarahan dan keberatan dari pemerintah China.
Minggu pagi, sebelum aksi pawai itu, ratusan pengunjuk rasa termasuk banyak keluarga dengan anak-anak juga melakukan aksi protes terhadap cara pihak kepolisian yang menggunakan gas air mata untuk membubarkan protes.
Mereka membawa balon kuning dan mengibarkan spanduk bertuliskan "Jangan gunakan gas air mata, selamatkan anak-anak", dan berjalan menyusuri wilayah pusat bisnis menuju kantor pusat pemerintahan Hong Kong.
"Kami ingin polisi berhenti menggunakan gas air mata. Itu bukanlah cara yang baik untuk menyelesaikan masalah. Pemerintah semestinya mendengar rakyat. Ini konyol sekali," kata seorang perempuan yang ikut serta dalam pawai bersama suami dan anaknya yang berusia lima tahun.
Sejak unjuk rasa mulai ramai pada Juni lalu, polisi telah menembakkan sekitar 10.000 kali gas air mata, menurut sekretaris kota Hong Kong untuk urusan keamanan, John Lee, pada pekan lalu.
Beberapa pekan belakangan, situasi Hong Kong telah relatif lebih tenang dibandingkan sebelumnya, namun para aktivis berjanji untuk terus menjaga momentum gerakan pro demokrasi dengan tiga aksi pawai pada Minggu yang semuanya mendapat izin dari pihak berwenang. (Reuters)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...