Pengunjuk Rasa Tolak Grab dan Uber Bertambah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pengunjuk rasa menolak keberadaan Grab Car dan Uber semakin bertambah mendatangi Kantor Menteri Komunikasi dan Informasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, pada hari Selasa (22/3).
Masa membawa spanduk yang bertulis dimana hati nurani Presiden Joko Widodo melihat kondisi pengemudi taksi.
Para pengunjuk rasa menyerukan agar aplikasi Grab dan Uber segera ditutup lantaran menyebabkan penghasilan mereka semakin berkurang. Selain pengemudi taksi, pengunjuk rasa juga berasal dari pengemudi bajaj. Mereka juga melakukan aksi unjuk rasa meminta agar Grab Bike dan Gojek ditutup karena tidak sesuai dengan Undang-Undang No 22 Tahun 2002 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, masih melakukan pertemuan dengan perwakilan pengemudi taksi yang melakukan aksi unjuk rasa.
Pertemuan itu dimaksudkan untuk mendengarkan aspirasi serta mencari solusi sementara dalam mengatasi masalah yang dihadapi pengemudi taksi.
Editor : Eben E. Siadari
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...