Pengusaha China Dikhawatirkan Meninggal Setelah Membeli Bangunan Bersejarah dan Kebun Anggur Prancis
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Seorang miliarder China dikhawatirkan meninggal dalam kecelakaan helikopter yang terjadi saat ia meninjau kebun anggurnya yang baru dibeli di selatan-barat Prancis.
Helikopter yang membawa Lam Kok, anaknya yang berusia 12 tahun, mantan pemilik chateau James Gregoire dan seorang penerjemah, jatuh di sungai Dordogne pada Jumat (20/12).
Polisi telah menemukan reruntuhan namun belum mampu menemukan semua penumpang yang hilang.
Penjualan kebun anggur Bordeaux ini telah menerima banyak publisitas lokal.
Hal ini diyakini adalah investasi terbesar oleh pengusaha China di wilayah kebun anggur Bordeaux.
Taipan Hong Kong 46 tahun, yang mengkhususkan diri dalam bisnis teh langka, berencana mengubah areal menjadi pusat riset teh dan anggur.
Setelah perkenalan dan konferensi pers, mantan pemilik James Gregoire menawarkan Lam Kok tur udara melihat perkebunan dengan helikopter.
Seorang fotografer AFP pada acara tersebut mengatakan bahwa istri Kok keluar pada saat terakhir, mengatakan ia "takut helikopter".
Gregoire menerbangkan helikopter, beberapa waktu kemudian penduduk setempat melaporkan melihat helikopter jatuh di sungai.
Pencarian korban terhambat karena arus yang kuat, kata wartawan BBC Hugh Schofield melaporkan dari Paris.
Kedutaan China di Paris mengirimkan pejabat konsulat ke TKP.
China baru-baru ini menjadi tujuan ekspor terbesar untuk anggur Bordeaux. Selama empat tahun terakhir, puluhan puri di Prancis telah dibeli oleh investor dari China. (bbc.co.uk)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...