Ratusan Kerabat Jang Song Thaek Ditangkap Pemerintah Korea Utara
PYONGYANG, SATUHARAPAN.COM - Ratusan kerabat Jang Song Thaek, paman Kim Jong un yang dieksekusi beberapa hari lalu karena dituduh merencanakan penggulingan pemerintah Korea Utara, telah ditangkap dan dikirim ke kamp penjara politik.
Penangkapan anggota keluarga dari orang yang dinyatakan bersalah melakukan kejahatan dan harus dihukum sudah wajar di Korea Utara, tetapi skala penangkapan ini menggarisbawahi sejauh mana Kim Jong un akan memberantas pamannya dan mantan mentor dari sejarah bangsa.
"Sekitar jam 10 malam 13 Desember, sehari setelah Jang dieksekusi, orang-orang bersenjata dari Kementerian Keamanan Negara tiba di daerah Pyongchon dari Pyongyang, di mana banyak kerabatnya tinggal," seorang sumber di ibu kota Korea Utara mengatakan kepada surat kabar Daily NK.
"Mereka menangkap beberapa ratus orang," kata sumber itu kepada surat kabar, yang dijalankan oleh pembelot dari rezim.
"Bukan hanya kerabat dekatnya yang dibawa pergi, tetapi anggota yang jauh dari keluarganya juga, seperti kerabat ayahnya.
"Dalam situasi seperti ini, bahkan kerabat di luar Pyongyang tidak aman," tambahnya.
Jang Song Thaek didakwa dengan tidak kurang dari 24 penyalahgunaan kekuasaan atau contraventions hukum Korea Utara dengan tujuan akhir menggulingkan kepemimpinan.
Tuduhan berkisar seperti "menggerogoti persatuan dan kesatuan partai" untuk "tujuan yang berbeda" dan "menciptakan ilusi tentang dirinya sendiri."
Jang juga dituduh "melakukan penyimpangan dan korupsi yang menyebabkan kehidupan yang tak bermoral dan bejat," memiliki "hubungan yang tidak benar dengan beberapa wanita" dan "menyia-nyiakan mata uang asing di kasino, Jang dieksekusi."
Segera setelah dia ditangkap, kerabat dan siapa pun yang berhubungan dengan dia yang sebelumnya seperti tak tersentuh harus menyadari bahwa retribusi negara tidak akan berakhir dengan dia. Eksekusi adalah hukuman yang mungkin untuk kerabat terdekatnya atau sekutu politiknya, sementara yang lain akan dikirim ke koloni kerja paksa untuk sisa hidup mereka.
Beberapa dari mereka yang merasa berisiko, secara sukarela menyerahkan diri untuk "revolutionisation" dengan pergi ke kamp kerja paksa di pertambangan atau pertanian.
"Sepertinya mereka mencoba untuk mengambil hukumannya sendiri untuk menghindari hukuman yang lebih berat, tetapi mereka akan merasa sulit untuk melarikan diri seperti itu," kata Daily NK. "Kejahatan Jang adalah 'anti partai, kontra-revolusioner faksionalisme,' jadi tentu saja pemerintah akan harus mengatakan bahwa keluarganya menantang sistem.
"Untuk alasan ini, hukuman berat menanti." (telegraph.co.uk)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...