Pengusaha RRT Dirikan Toko Pakaian Muslim di Timur Tengah
NINGXIA, SATUHARAPAN.COM – Seorang pengusaha Muslim berasal dari wilayah otonomi Ningxia, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Yang Faxiang sejak lama menggeluti busana Muslim, hingga mendirikan toko di Timur Tengah.
Yang Faxiang–seperti diberitakan China Daily hari Senin (29/2)–memulai usahanya pada 1990-an dengan beberapa mesin jahit, dia membuat kostum khas etnis Hui. Ningxia–menurut Wikipedia–merupakan wilayah otonom di Tiongkok yang banyak dihuni umat Islam yang berasal dari etnik Hui.
Perusahaannya, Wuzhong Wantini, berdiri pada 1990-an menjadi toko pertama Tiongkok yang berdiri di Arab Saudi pada tahun 2012.
Pengusaha berusia 67 tahun tersebut menjelaskan perusahaannya antara lain memproduksi busana muslim, peci, jilbab, termasuk juga produk dari sutra.
“Karena saya muslim, maka saya ingin membuat barang-barang bagus untuk umat muslim," kata Faxiang.
Dia menambahkan bahwa barang-barang tersebut akan dijual ke Arab Saudi, terutama ke Madinah dan Mekkah, selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Nilai ekspor barang-barang tersebut sekitar Rp 11 milyar per tahun. "Kami sudah menandatangani kerjasama perdagangan dengan pengusaha di Madinah, " kata Faxiang.
Seperti diberitakan China Daily, pada 2015, pendapatan penjualan perseroan mencapai 24 juta yuan (lebih kurang Rp 4,6 miliar), keuntungan tersebut sebesar 60 persen berasal dari pasar luar negeri. Faxiang mengharapkan pendapatan dua kali lipat tahun ini.
Dia optimistis hubungan perdagangan Tiongkok dan beberapa negara Timur Tengah menguat karena Presiden Tiongkok Xi Jinping mengunjungi beberapa negara di Timur Tengah pada Januari 2016.
Faxiang berharap pasca kunjungan Presiden Xi ke Timur Tengah akan memudahkan pengusaha seperti dia untuk berinvestasi di kawasan tersebut.
“Jasa keuangan di Timur Tengah sulit bagi bisnis asing, mudah-mudahan akan lebih banyak bank akan memberikan bantuan untuk pemilik usaha kecil,” kata dia.
Ma Jun, manajer pemasaran senior Wuzhong Wantini mengatakan perusahaan sedang mempertimbangkan membuka toko di Sudan dan Qatar.
Ma menambahkan Wuzhong Wantini pada 2016 akan menambah produksi tahunan lebih kurang lima juta jubah gamis bagi umat Islam, yang akan diekspor ke Arab Saudi, Turki dan Uni Emirat Arab. (chinadaily.com.cn).
Editor : Bayu Probo
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...