Pengusaha Tidak Khawatirkan Hubungan RI-Australia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Indonesia-Australia Business Council (IABC) dan Penasihat Australia-Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG), Noke Kiroyan, mengatakan pengusaha kedua negara, Indonesia dan Australia, tidak memiliki kekhawatiran atas hubungan Indonesia dan Australia, menyusul penghentian sementara kerjasama militer kedua negara. Menurut dia, hubungan bisnis RI dan Australia tidak terkait kerjasama militer.
"Jadi tidak ada pengaruhnya sama sekali," kata mantan Presiden Direktur PT Rio Tinto Indonesia itu dalam percakapan dengan satuharapan.com, hari ini (05/01).
Noke Kiroyan juga menilai, wajar jika hubungan kedua negara sebagai negara yang bertetangga mengalami pasang surut. Namun, kata dia, jika pun mengalami gangguan, tidak akan lama.
"Sebagai tetangga dekat, ada saja titik rawan yang sewaktu-waktu muncul, tetapi tidak akan lama," tutur Trustee pada United States-Indonesia Society (USINDO).
"Saya kira Pemerintah Australia sudah menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan intern dan memberikan sanksi bagi yang bersalah. Kabarnya Menhan Ryamizard Ryacudu akan menemui teman sejawatnya dari Australia utk klarifikasi selanjutnya. Kita tunggu saja hasil pertemuan kedua Menhan ini," kata Noke.
Hubungan ekonomi Indonesia dan Australia tahun ini semakin erat menyusul pembicaraan lanjutan rencana kerja sama bilateral Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Tahun ini, perundingan tersebut dapat diselesaikan sesuai target.
Indonesia dan Australia juga sedang mengupayakan perjanjian perdagangan dan ekonomi agar saling menguntungkan melampaui dari kesepakatan perdagangan bebas (Free Trade Agreements, FTA) yang sudah ada.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...