Penjelajah Dasar Laut Temukan Sampah di Samudera Pasifik
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM — Palung Mariana, yang dalamnya 11.000 meter merupakan tempat terdalam di bumi. Pada kedalaman tersebut - 11 kilometer di bawah permukaan laut - seorang penjelajah menemukan spesies baru dan juga sampah plastik.
Bagi kapal selam yang memiliki sejumlah keterbatasan, untuk sampai di kedalaman itu saja merupakan suatu tantangan tersendiri. Victor Vescovo salah seorang penjelajah dari Five Deeps Expedition, mengemukakan, “Pengalaman itu luar biasa, sebuah penyelaman yang menakjubkan - hampir selama 12 jam - tiga setengah jam turun, empat jam berada di bawah laut, waktu terlama bagi siapa pun yang pernah berada pada kedalaman Challenger Deep. Lalu kira-kira empat jam naik lagi ke permukaan laut. Hampir semua baterai listrik saya habis dan harus bertukar baterai sana-sini.”
Ekspedisi tersebut adalah gagasan penjelajah Victor Vescovo, yang berusaha memetakan beberapa tempat terdalam di dunia.
“Samudra menutupi 70 persen permukaan bumi. Lautan itu sangat dalam, dan tidak banyak yang kita ketahui bagaimana laut berinteraksi dengan atmosfer untuk pertukaran panas, bagaimana karbon diserap dari udara. Semakin banyak kita tahu tentang lautan, semakin mudah memahami proses-proses kimia yang mengakibatkan perubahan global dalam bentuk apa pun,” papar Victor lebih jauh, dalam laporan Kevin Enoch dari VOA.
Apa yang dilihat Vescovo, bukanlah suatu pemandangan tandus, melainkan sesuatu hal yang baru. Penuh dengan spesies ikan yang unik, dan bebatuan yang ditutupi sejumlah makhluk hidup yang belum pernah merasakan sinar matahari.
“Kami benar-benar melihat sekumpulan bakteri, menunjukkan adanya kehidupan di permukaan bebatuan dan energinya diperoleh bukan dari fotosintesis, sebagaimana semua energi yang diperoleh di permukaan bumi. Mereka mendapatkannya dari gas metan dan mineral di dalam bebatuan bawah laut itu sendiri. Namanya 'chemosynthesis' ... suatu bentuk kehidupan yang berbeda,” penjelajah Five Deep Expedition itu menambahkan.
Akan tetapi Victor juga menemukan plastik di kedalaman laut tersebut.
“Ketika menyelam berkeliling di dasar laut, saya benar melihat apa yang tampak sebagai satu atau dua partikel benda buatan manusia. Saya tidak yakin apakah itu plastik atau logam, tetapi ujung-ujungnya tampak tajam dan salah satunya memiliki huruf tercetak. Jadi yang jelas terjadi kontaminasi,” ia menjelaskan.
Victor Lance Vescovo, 53 tahun, adalah seorang investor ekuitas swasta Amerika, pensiunan perwira angkatan laut, dan kemudian dikenal sebagai penjelajah bawah laut. Dia adalah salah satu pendiri dan mitra pengelola perusahaan ekuitas swasta, Insight Equity Holdings. Semasa berdinas di Angkatan Laut AS, ia pernah bertugas di USS Nimitz dan USS Blue Ridge.
Jika dikonfirmasi, penyelaman Vescovo merupakan titik terdalam yang pernah dilakukan oleh kapal selam berawak.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...