Penjualan Smartphone dan Mobil di Tiongkok Turun
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM - Pasar smartphone Tiongkok melemah selama kuartal pertama untuk pertama kalinya dalam enam tahun terakhir dan Apple menjadi penjualan tertinggi, menurut lembaga riset pada Senin (11/5).
International Data Corporation (IDC) mengatakan data dari hasil kajiannya tentang ponsel menunjukkan bahwa 98,8 juta smartphone terjual di Tiongkok selama Januari hingga Maret, turun 4,3 persen dibanding periode serupa tahun lalu.
“Ini pertama kalinya dalam enam tahun terakhir bahwa pasar smartphone Tiongkok turun dibanding tahun sebelumnya saat pasar semakin jenuh,” menurut pernyataan IDC.
Dibandingkan kuartal sebelumnya, pasar merosot sebesar delapan persen “akibat penumpukan persediaan pada akhir tahun lalu,” ujarnya.
Apple menempati peringkat penjualan tertinggi di Tiongkok selama kuartal tersebut, dengan menjual 14,5 juta unit, naik lebih dari 62 persen dari tahun lalu. Pihaknya menguasai 14,7 persen pangsa pasar.
Apple naik dari peringkat keempat pada kuartal pertama 2014 didorong kuatnya preferensi konsumen untuk layar yang lebih besar dari iPhone 6 dan iPhone 6 Plus, demikian pernyataan IDC.
Produsen ponsel asal Amerika Serikat itu dibuntuti oleh merek Tiongkok Xiaomi dengan 13,7 persen pangsa pasar. Sedangkan produsen Tiongkok lainnya yaitu Huawei menempati peringkat ketiga dengan 11,4 pangsa pasar.
Sementara produsen raksasa teknologi Korea Selatan Samsung, yang pernah bertengger di posisi puncak pada kuartal pertama 2014, turun ke posisi empat.
Penjualan smartphone Samsung di Tiongkok mencapai 9,6 juta unit, turun 53 persen dibanding tahun lalu, dengan pangsa pasar produsen itu merosot 9,7 persen dari 19,9 persen karena perubahan preferensi konsumen.
“Pasar smartphone semakin jenuh di Tiongkok,” ujar Kitty Fok, direktur pelaksana IDC Tiongkok.
Penjualan Mobil Turun 0,5 Persen
Sementara itu, penjualan mobil di Tiongkok, pasar mobil terbesar di dunia, turun 0,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 1,99 juta kendaraan pada April, ungkap sebuah grup industri pada Senin (11/5).
Untuk empat bulan pertama tahun ini, penjualan mobil meningkat 2,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 8,14 juta kendaraan, menurut China Association of Automobile Manufacturers (CAAM).
Penurunan pada April dibandingkan dengan kenaikan 3,3 persen pada Maret, menurut data CAAM.
Pertumbuhan ekonomi yang lambat, batasan jumlah kendaraan oleh sejumlah kota dan aksi penumpasan korupsi berkepanjangan yang memengaruhi segmen mewah semuanya memberikan dampak bagi penjualan di Tiongkok.
Namun beberapa merek asing pada umumnya membukukan penjualan cukup baik meski penurunan ekonomi, karena persepsi konsumen tentang kualitas yang lebih baik.
Produsen mobil Jepang Honda mengatakan pada pekan lalu bahwa pihaknya menjual 71.546 unit di Tiongkok pada April, naik 11,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara penjualan raksasa Jepang Toyota, produsen kendaraan terbesar di dunia, naik 7,8 persen menjadi lebih dari 92.000 unit bulan lalu, menurut CAAM pekan lalu. (AFP/Ant)
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...