Penumpang Keberatan Tarif Baru, Angkot Cirebon Mogok Operasi
CIREBON, SATUHARAPAN.COM – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang ditetapkan pemerintah pada Senin (17/11) malam menyebabkan tarif angkutan di sejumlah daerah ikut naik.
Di Cirebon, kenaikan tarif angkot ini mendapat protes dari sejumlah penumpang. Mereka enggan membayar tarif baru sebesar Rp 4.000 untuk umum dan Rp 2.500 untuk pelajar. Fenomena ini menyebabkan awak angkutan kota (Angkot) jurusan Gunung Sari – Ciperna melakukan aksi mogok beroperasi.
Karno, awak angkot 05 jurusan Gunung Sari – Ciperna pada Kamis (20/11) mengatakan para penumpang angkutan kota di Cirebon, Jawa Barat masih membayar tarif lama alasan mereka karena peraturannya belum dikeluarkan oleh pemerintah setempat.
Ia mengatakan, jika para penumpang masih membayar tarif lama, sedangkan premium naik, awak angkot pasti rugi dan mereka terpaksa kembali mogok beroprasi supaya tarif baru sebesar Rp 4.000 disepakati dan saling menguntungkan.
Awak lainnya bernama Karsidin mengatakan akan melayani penumpang asal penumpang mau membayar dengan taruf baru.
"Sopir siap melayani penumpang asal mereka bayar dengan tarif baru, karena jika masih bayar Rp 3.000 harus nombok setoran," katanya.
Sementara itu, penumpang mengeluhkan kenaikan tarif dilakukan secara sepihak tanpa pemberitahuan dan izin dari Organda dan Dinas Perhubungan.
Ismail, salah seorang penumpang di kota Cirebon mengatakan kenaikan tarif angkutan kota sepihak jelas merugikan penumpang.
"Ongkos angkutan kota di Cirebon kini Rp 5.000 sebelumnya Rp 3.000 kenaikannya cukup tinggi sehingga merugikan bagi penumpang," katanya.
Kenaikan tarif angkutan secara sepihak tidak hanya dirasakan oleh penumpang umum, ribuan pelajar juga terlantar karena ongkos naik 100 persen, dari 1.500 kini menjadi Rp 3.000. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...