Penurunan Jumlah Satwa Liar Ancam Kekosongan Hutan
OREGON, SATUHARAPAN.COM – Populasi beberapa hewan liar di dunia saat ini semakin berkurang yang mengancam kekosongan hutan, kata para ilmuwan.
Menurut penelitian, sekitar 60 persen dari herbivora raksasa yang merupakan pemakan tumbuhan, termasuk badak, gajah dan gorilla berisiko punah.
Seperti yang diterbitkan oleh Science Advance dan dilansir oleh bbc.com pada Sabtu (2/5), hasil analisis yang meneliti 74 hewan herbivora menyalahkan perburuan dan berkurangnya habitat bagi para hewan tersebut.
Sebuah studi sebelumnya hewan karnivora juga menunjukkan penurunan yang serupa dalam jumlah besar.
Profesor William Ripple dari Universitas Oregon yang memimpin penelitian tersebut meneliti hewan herbivora dengan berat lebih dari 100 kg dari rusa hingga gajah Afrika.
“Ini adalah pertama kalinya seseorang telah menganalisis semua spesies ini secara keseluruhan,” kata dia.
“Penurunan jumlah hewan liar ini yang menyebabkan pemandangan kosong di hutan, padang rumput dan gurun.”
Profesor David Macdonald dari Universitas Oxford Unit Penelitian Konservasi Satwa Liar yang merupakan salah satu tim dari 15 ilmuwan internasional.
“Hewan karnivora yang berbadan besar seperti kucing besar yang kharismatik atau serigala menghadapi masalah serius seperti penganiayaan, perburuan dan hilangnya habitat, namun studi baru menambah panjang deretan lain yang menyebabkan kepunahan tersebut seperti persediaan makanan yang kosong,” kata dia.
“Tidak ada gunanya lagi memiliki habitat jika tidak ada lagi yang bisa dimakan,” kata dia.
Menurut penelitian, penurunan didorong oleh sejumlah faktor termasuk hilangnya habitat, perburuan untuk daging atau beberapa bagian tubuh, perebutan makanan dan stok ternak.
Contohnya adalah badak yang memiliki tanduk yang lebih berharga dari emas, berlian atau kokain di pasar illegal. Peneliti mengungkapkan bahwa populasi badak diperkirakan akan punah dalam waktu 20 tahun di alam liar Afrika.
Kemudian, peneliti mengungkapkan adanya beberapa dampak konsekuensi dari penurunan besar hewan pemakan tumbuhan yaitu, hilangnya habitat. Misalnya gajah mempertahankan pembukaan hutan dengan cara menginjak-injak tumbuhan. Hal ini kemudian berdampak pada rantai makanan di mana predator besar seperti singa, macan tutul dan hyena mengandalkan hewan herbivora besar untuk makanan mereka.
Kemudian, penyebaran benih. Hewan pemakan tumbuhan nantinya akan makan biji atau benih dengan melakukan perjalanan jarak jauh dari habitat mereka.
Dampaknya terhadap manusia adalah diperkirakan satu miliar orang bergantung pada daging hewan liar untuk kelanjutan kehidupan sementara punahnya ikon hewan herbivora akan berdampak negatif bagi pariwisata.
Saat ini diperkirakan ada tiga negara yang akan mengalami kerugian besar yaitu di Asia Tenggara, India dan Afrika.
Eropa dan Amerika Utara telah kehilangan sebagian besar hewan herbivora mereka. (bbc.com)
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...