Penyadapan Komunikasi Petinggi Al-Qaeda Paksa AS Tutup Kedubesnya
YAMAN, SATUHARAPAN.COM – Pembicaraan antara dua pemimpin senior Al-Qaeda, memaksa Amerika Serikat (AS) mengambil langkah ekstrim guna pencegahan dan penyelamatan warganya. AS menutup hampir seluruh Perwakilan Diplomatik AS, yang berada di Timur Tengah dan Afrika.
Seperti dilansir oleh New York Times pada Senin (5/8), penutup kedutaan AS ini merupakan langkah yang diambil setelah penyadapan komunikasi elektronik antara Pengganti Osama Bin Laden sebagai Kepala Al-Qaeda, Ayman Al-Zawahri, dengan Kepala Afilisasi Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) yang berbasis di Yaman, Nasser Al-Wuhayshi.
Sumber-sumber AS mengatakan, sementara pesan-pesan baru yang berhasil disadap antara Zawahri dan AQAP, ada juga peringatan keamanan lain yang muncul, yang dipicu oleh ancaman dari AQAP.
“Gambaran ancaman didasarkan pada berbagai laporan, tidak ada asap pistol dalam gambaran ancaman ini,” kata seorang pejabat AS. Para pejabat AS mengatakan, informasi tentang target atau lokasi serangan potensial tertentu, masih belum ada. Akan tetapi, ancaman terhadap kepentingan Barat tidak berkurang.
Ancaman Serius
Saat ini, ancaman tersebut dinilai cukup serius. Karena itulah maka Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan travel alert di seluruh dunia pada Jumat (2/8), kata The top Democrat on the House of Representatives Intelligence Committee, Dutch Ruppersberger.
“Saya telah melihat intelijennya. Ini ancaman yang datang dari tingkat tertinggi Al-Qaeda. Ancaman ini terutama difokuskan di jazirah Arab, Yaman dan daerah-daerah seperti itu,” lanjut Ruppersberger.
Kedutaan Yaman di Washington mengeluarkan pernyataan. Salah satu isinya adalah daftar 25 Teroris Paling Dicari. Yaman berencana melakukan operasi di ibukota Sanaa. Yaman menawarkan hadiah bagi orang yang dapat memberikan informasi, yang menghasilkan penangkapan para teroris tersebut.
Pernyataan itu juga mengatakan Pemerintah Yaman telah mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin fasilitas diplomatik, instalasi vital dan aset strategis.
Sumber-sumber AS dan analis memperingatkan bahwa komunikasi antara Al-Qaeda dan afiliasinya tidak berarti bahwa AQAP dikomando oleh Zawahri.
“Ini menunjukkan inti Al-Qaeda masih sebagai mesin teror global berjalan. Ini adalah gambaran yang kompleks,” kata Mantan agen CIA yang kini mengarahkan Intelijen Proyek Brookings di Washington, Bruce Riedel. (aljazeera.com)
Editor : Sabar Subekti
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...