Inggris Ikuti AS Menutup Kedutaan Besar Mereka
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Semua staf diplomatik Inggris ditarik dari kedutaan besar mereka di Yaman, setelah Amerika Serikat (AS) memerintahkan warganya untuk meninggalkan negara itu menyusul peringatan ancaman teror di seluruh dunia.
"Karena peningkatan masalah keamanan, semua staf di kedutaan Yaman telah kami ditarik sementara, dan kedutaan akan tetap ditutup sampai staf dapat bekerja kembali," kata Kementerian Luar Negeri Inggris, seperti disampaikan situs uk.reuters.com pada hari ini, Selasa (6/8).
"Ada ancaman yang sangat tinggi dari kelompok bersenjata, penculik, penjahat dan teroris. Jadi kami sangat waspada selama bulan Ramadhan, ketika ketegangan bisa saja meningkat," kata dia.
Inggris adalah salah satu di antara beberapa negara-negara Barat yang menutup kedutaan besar mereka di akhir pekan lalu, menyusul peringatan AS serangan Al-Qaeda. Bersamaan dengan peringatan itu, Pemerintah Amerika Serikat memerintahkan warganya untuk meninggalkan Yaman, dan segera menarik semua staf non-esensial pemerintah AS dari Yaman.
Sementara itu, seperti disampaikan dalam situs BBC, intelijen Yaman telah menemukan puluhan anggota Al-Qaeda telah tiba di ibu kota Sanaa selama beberapa hari terakhir untuk persiapan dalam pelaksanaan sebuah aksi besar.
Informan keamanan, Abdullah Ghorab, mengatakan kepada BBC, bahwa aksi itu berbahaya, yang akan melakukan serangkaian peledakan dan serangan bunuh diri yang ditujukan pada duta besar Barat dan kedutaan asing di Yaman, selain target utama mereka yang ditujukan pada markas militer Yaman.
Selanjutnya, badan intelijen internasional Interpol mengatakan negara-negara harus menunjukkan "peningkatan kewaspadaan", setelah ratusan teroris di Irak, Libya, Pakistan dan enam negara lainnya dibebaskan dari penjara.
Editor : Yan Chrisna
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...