Penyakit Legionnaires di New York Kembali Renggut Korban Jiwa
Penyakit Legionnaires tidak menular dan dapat diobati dengan antibiotik.
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - “Jumlah korban tewas akibat wabah penyakit Legionnaire di New York bertambah menjadi tujuh orang dengan 64 orang lainnya dirawat di rumah sakit,“ kata petugas medis, pada hari Selasa (4/8).
Secara keseluruhan, 81 orang telah terkontraksi bentuk pneumonia tersebut sejak wabah itu muncul pada pertengahan Juli. Diperkirakan 8.000 hingga 18.000 kasus di rumah sakit penyakit Legionaires terjadi setiap tahun di Amerika Serikat.
Penyakit tersebut disebarkan oleh bakteri yang ditemukan di menara pendingin, dari beberapa gedung di kawasan Bronx selatan.
Pada Senin (3/8), beberapa pejabat mengatakan, empat orang telah meninggal. Mereka yang meninggal merupakan pasien tua dan sebelumnya telah memiliki masalah kesehatan. Penyakit Legionnaires tidak menular dan dapat diobati dengan antibiotik.
Balai kota mengumumkan, pihaknya akan kembali menguji lima menara pendingin, yang didesinfeksi setelah ditemukan menjadi sarang bakteri Legionella.
Pihak berwenang menegaskan kembali bahwa suplai air minum New York, air mancur, air untuk keperluan mandi, dan kolam renang di New York, aman dan tidak terpengaruh. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...