Penyandang Disabilitas Ekspresikan Seni
BEKASI, SATUHARAPAN.COM - PT Pertamina EP Tambun Field mewujudkan mimpi komunitas penyandang disabilitas di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat untuk dapat mengekspresikan diri melalui pengalaman berharga bermain seni musik tradisional.
"Kelompok disabilitas jarang mendapat kepercayaan di bidang seni. Baru pertama kali ini kami mendapatkan kesempatan dari Pertamina untuk belajar seni," kata Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Kabupaten Bekasi Rani Mei Lestari di Cikarang, Kamis (22/8).
Rani mengaku memainkan alat musik memang bukan kali pertama dilakukan namun bersentuhan langsung dengan gendang memberikan pengalaman tak terlupakan bagi perempuan penyandang tuna daksa itu.
Jari-jari kedua tangan Rani menyusuri sisi gendang berlapis kulit. Telapaknya mengayun, mencoba menepuk pelan untuk menemukan ketukan dan ritme yang pas. Setiap tepukan dengan tekanan berbeda, menghasilkan suara khas.
Pelatihan alat musik tradisional yang diikuti kelompok penyandang disabilitas di Padepokan Sima Maung Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, atas inisiasi Pertamina EP Tambun Field. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).
Rani bersama anggota komunitas HWDI Kabupaten Bekasi merasakan sensasi itu saat diundang Pertamina EP Tambun Field untuk mendapatkan pelatihan alat musik tradisional baru-baru ini.
Berlokasi di Padepokan Sima Maung, Desa Kedungjaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, mereka dibimbing langsung oleh instruktur berpengalaman dari Kelompok Kampung Seni Budaya Betawi.
Mereka mempelajari seluk beluk gendang, bonang, penerus, sharon, gong, dan tekyan melalui program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan Pertamina EP Tambun Field untuk meningkatkan inklusi sosial dan memperkuat interaksi antara masyarakat umum dan kelompok disabilitas.
Head of Communication Relations and CID Pertamina EP Zona 7 Wazirul Luthfi mengatakan melalui program bertajuk Kampung Seni Budaya Betawi (Kang Bekasi), perusahaan ingin memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk berkreasi sekaligus mengekspresikan diri dalam balutan seni musik tradisional.
Wazirul mengatakan kegiatan pelatihan musik tradisional ini bertujuan untuk memberikan kelompok disabilitas keterampilan seni, khususnya alat musik tradisional, serta memperluas pengetahuan mereka tentang budaya musik lokal.
"Kami percaya dengan melibatkan tim HWDI dalam kegiatan kesenian, kami ikut mendorong terciptanya budaya inklusi dan kreativitas di masyarakat," katanya.
Setelah memperoleh pelatihan secara intensif, Rani dan rekan-rekan HWDI dijadwalkan akan unjuk keahlian dalam pertunjukan seni di depan tamu asing yang berkunjung ke Indonesia.
"Selain berlatih alat musik, kelompok disabilitas yang memiliki bakat tarik suara juga akan mendapatkan latihan vokal sinden. Mereka akan dilatih oleh anggota Kelompok Kang Bekasi yang kompeten," kata dia.
Lebanon Usir Pulang 70 Perwira dan Tentara ke Suriah
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Lebanon mengusir sekitar 70 perwira dan tentara Suriah pada hari Sabtu (27/1...