Loading...
INDONESIA
Penulis: Eben E. Siadari 08:31 WIB | Kamis, 25 Agustus 2016

Penyanyi Eddy Silitonga Meninggal

Eddy Silitonga (Foto: liputan6.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyanyi legendaris Eddy Silitonga meninggal dunia pada hari Kamis (25/8) dini hari.

Berita meninggalnya penyanyi pop ini diketahui antara lain dari media sosial milik aktor, Sandro Tobang.  "Telah berpulang ke Rumah Bapa di Surga sang Legendaris Penyanyi Pop Indonesia, EDDY SILITONGA pada jam 00.05 WIB di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan," demikian unggahan dia.

Kabar itu kemudian dibenarkan oleh putra Eddy Silitonga, Mario.

"Ya, benar. Bapak meninggal dunia di RS Fatmawati," tuturnya ketika dihubungi melalui telepon, kepada Tribunnews.com, Kamis (25/8/2016) dini hari.

Mario juga menulis kesedihannya di akun Instagram, demikian:

"Bapak ku Sayang.. Sekarang Bapak udah senang sama Tuhan Yesus ya Pak.. udah di tempat terindah dan nggak ngerasain sakit lagi.. selama ini Bapak tahan semuanya sendiri.. Pak, Aku Sayaanggggg banget sama Bapak.. Bapak tau itu kan pak??."

Pelantun lagu Biarlah Sendiri itu meninggal dalam usia 65 tahun.

Sebelumnya, Eddy memang sempat dilarikan ke rumah sakit dan dikabarkan meninggal dunia.

Tentang Eddy

Eddy Silitonga lahir di Pematang Siantar, 17 November 1950. Ia merupakan anak keempat dari 11 bersaudara dari Gustaf Silitonga dan istrinya, Theresia Siahaan.

Banyak yang menyangka Eddy Silitonga tidak berkeluarga. Tetapi belakangan muncul sosok Mario yang disebut sebagai anaknya.

Tabloid Bintang mengutip sebuah sumber menyebutkan, Eddy Silitonga sebenarnya pernah menikah. Belum diketahui kapan persisnya, namun pernikahan itu berakhir pada 1981.

Setelah mengalami kesulitan ekonomi, Eddy Silitonga mencoba bangkit dan kemudian, menurut masih menurut Tabloid Bintang, menikah lagi lalu memiliki empat anak hasil kelahiran kembar, Marco - Mario dan Nafra - Nadra.

"Ya, benar saya anaknya Eddy Silitonga. Tapi dari dahulu kami keluarga tidak mau berbicara masalah pribadi. Kami hanya ingin masyarakat tahu karya-karya bapak saya," ujar Marco saat dihubungi, oleh Tabloid Bintang.

Jenazah Eddy Silitonga rencananya akan disemayamkan di rumah duka RS Fatmawati, Jakarta Selatan selama tiga hari ke depan. Kemudian, jenazah Eddy Silitonga akan dimakamkan di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Nama Eddy Silitonga mencapai puncak ketenaran ketika membawakan lagu Biarlah Sendiri ciptaan Rinto Harahap pada 1976. Sebelumnya, ia telah menorehkan sejumlah prestasi sebelum terjun ke kancah musik profesional.

Pada tahun 1967 Eddy Silitonga meraih Juara 1 Penyanyi Seriosa Sumatera Utara. Selain itu ia juga meraih Juara Pop Singer di Medan.

Di Jakarta, ia berhasil  meraih juara ke-4 Festival Lagu Popular yang digelar di Taman Ismail Marzuki Jakarta, dengan lagu Biarlah Sendiri.

Lalu pada tahun 1983 Eddy Silitonga meraih juara pertama pria Lomba Lagu Minang.

Eddy Silitonga pernah kuliah  di Institut Teknologi Mapua di Filipina dan kemudian membentuk grup sendiri "Eddy's Group" pada puncak kejayaannya 1976 - 1979. Kemudian ia menjadi sekretaris PARSEL (Pengayuban Artis Jakarta Selatan) yang diketuai pelawak Ateng dan Is Haryanto

Eddy Silitonga mempopulerkan banyak sekali lagu. Di antaranya adalah "Biarlah Sendiri" ciptaan Rinto Harahap; "Kini Kusadari" ciptaan Bartje van Housten;    "Mama" ciptaan Murry; "Adakah Lagi Pelangi"; "Jatuh Cinta" ciptaan Titiek Puspa dan banyak lagi.

Eddy Silitonga juga membawakan lagu-lagu daerah seperti Wolak Walik Jaman, Nggo Kowe,   Alusi Au (Batak); Romo Ono Maling (Jawa);    Ngawujudku tika - tika (Ogan Kemering Ulu );   Ade Dide kah (Lahat); Belek Gi (Lubuk Linggau); Cugak (Ogan Kemering Ilir); Ingkar Janji (Bangka); Ndung Ku (Muara Enim); Songon Nulan (Batak) dan banyak lagi.

(tribunnews.com/bintang.com/wikipedia)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home