Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 18:20 WIB | Senin, 10 Maret 2025

Penyanyi Pop Iran Dihukum Cambuk Terkait Kasus Alkohol

Mehdi Yarahi juga dikenal sebagai penyanyi yang mendesak perempuan untuk tidak memakai jilbab.
Mehdi Yarahi. (Foto: dok. Ist)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Para pejabat Iran telah mencambuk seorang penyanyi populer yang mengunggah lagu daring yang mendesak perempuan untuk melepas jilbab wajib mereka atas tuduhan memiliki dan mengonsumsi alkohol, kata pengacara dan pihak berwenang.

Mehdi Yarahi dicambuk pada hari Rabu (5/3), tulis pengacaranya, Zahra Minuei, di platform sosial X.

Kantor berita semiresmi Iran, Fars, mengutip seorang pejabat anonim, mengatakan hukuman itu dijatuhkan kepadanya karena minum minuman beralkohol, bukan karena musiknya.

Hukuman cambuk "dilaksanakan sepenuhnya di Cabang 4 Kantor Penegakan Hukuman di Kantor Kejaksaan Keamanan Moral Teheran, dan kasus Mehdi Yarahi telah ditutup," kata Minuei.

Yarahi menulis dan membawakan lagu "Roosarito," bahasa Farsi untuk "Jilbab Anda." Video musik itu mendesak perempuan untuk melepas jilbab mereka dan menampilkan perempuan yang tidak mengenakan penutup kepala sedang menari. Penangkapan awal Yarahi pada bulan Agustus diyakini terkait dengan video tersebut, yang masih tersedia secara daring.

Yarahi menulis di X setelah hukuman cambuk: "Dia yang tidak mau membayar harga untuk kebebasan yang tidak layak mendapatkannya."

Di jalan-jalan kota Iran, semakin umum melihat seorang perempuan lewat tanpa jilbab wajib, atau hijab, setelah peringatan dua tahun kematian Mahsa Amini dan protes massa yang dipicunya pada tahun 2022.

Amini, 22 tahun, meninggal pada 16 September 2022 di rumah sakit setelah ditangkap oleh polisi moral negara itu karena diduga tidak mengenakan jilbab sesuai keinginan pihak berwenang.

Protes yang menyusul kematian Amini dimulai dengan nyanyian "Perempuan, Kehidupan, Kebebasan." Namun, teriakan para pengunjuk rasa segera berkembang menjadi seruan terbuka untuk memberontak terhadap Pemimpin Tertinggi berusia 85 tahun Ayatollah Ali Khamenei.

Tindakan keras keamanan yang berlangsung selama berbulan-bulan itu menewaskan lebih dari 500 orang dan menyebabkan lebih dari 22.000 orang ditahan. Hanya Afghanistan dan Iran yang mewajibkan wanita mengenakan jilbab.

Sementara itu, video daring memperlihatkan wanita-wanita yang tidak mengenakan jilbab menghadiri upacara Penghargaan Desain Interior Iran ke-12, serta pria dan wanita berjabat tangan. Kantor berita Mizan milik pengadilan melaporkan pada hari Kamis (6/3) bahwa jaksa telah mengumumkan tindakan hukum terhadap semua penyelenggara, tuan rumah, dan individu yang terlihat melanggar hukum Iran. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home