Penyelamatan Bayi Orphan
PONTIANAK, SATUHARAPAN.COM - Sungai Awan Kalimantan Barat dipilih International Animal Rescue charity (IAR) menjadi tempat perlindungan bayi Orang Utan Orphan yatim piatu yang menjadi korban pembalakan hutan dan ancaman perburuan liar.
Setelah IAR menyebarkan ancaman yang dihadapi bayi Orang Utan Orphan akhirnya tergalang dana sekitar 500.000. Dana tersebut digunakan untuk membangun fasilitas penyelamatan bayi Orang Utan Orphan.
Seperti yang dilansir Dailymail, biasanya organ reproduksi seekor Orang Utan Orphan jantan akan siap digunakan setelah berusia 15 tahun. Sedangkan yang betina kematangan organ reproduksinya dapat di capai pada usia yang lebih muda yaitu 6 hingga 11 tahun. Populasi Orphan kian menurun, dari sekitar 315.000 ekor di tahun 1990 sekarang tersisa sekitar 50.000 ekor.
Menyadari adanya ancaman terhadap kelangsungan dan relatif lamanya perkembangan biakan Orphan, para pemerhati dan relawan berjuang untuk menyelamatkan generasi bayi Orang Utan Orphan dari laju kepunahan.
Dengan luas wilayah perlindungan Sungai Awan sekitar 64 are atau 25,9 hektar, para bayi Orang Utan Orphan dikondisikan untuk tetap mendapatkan habitat seperti aslinya. Ketika dewasa nanti Orang Utan Orphan tersebut sudah siap hidup di alam bebas dan tidak bergantung pada manusia.
Diperkirakan biaya perawatan setiap bayi Orphan akan semakin meningkat karena mengacu standar yang ditetapkan di Barat yaitu sekitar Rp. 650 juta pertahun atau setara dengan juta. Sedangkan biaya perawatan di daerah Asia Tenggara sekitar Rp. 156 juta. Kenyataan demikian ini adalah tanggung jawab bersama dalam menyelamatkan salah satu makhluk hidup penghuni bumi.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...