Penyelamatan Kapal Rusia di Antartika Dimulai Kembali
SYDNEY, SATUHARAPAN.COM - Upaya untuk menyelamatkan penumpang dari kapal Rusia yang berada di Antartika akan dimulai kembali, kata otoritas kelautan Australia pada Kamis (2/1), setelah kondisi cuaca membaik.
Akademik Shokalskiy, yang membawa 74 penumpang dan kru, tidak bergerak sejak terjebak di wilayah laut sejauh 161 kilometer di bagian timur pangkalan Prancis, Dumont d’Urville, pada 24 Desember.
Upaya untuk membebaskannya menggunakan kapal pemecah es telah gagal. Kapal bantuan pemerintah Australia, Aurora Australis, pada Selasa (31/12) mengakui mereka tidak dapat menjangkau kapal yang terdampar itu, mendorong penyelamatan yang lebih kompleks dengan helikopter.
Upaya untuk melakukan penyelamatan udara pada Rabu dibatalkan karena kondisi cuaca yang buruk.
Namun dalam sebuah pesan yang diunggah pada Selasa dalam akun Twitter resmi mereka, Australian Maritime Safety Authority (Otoritas Keselamatan Maritim Australia/AMSA) mengatakan bahwa upaya penyelamatan dapat segera dilakukan.
AMSA melaporkan, Akademik Shokalskiy mengatakan kepada RCC (Pusat Koordinasi Penyelamatan) Australia bahwa kondisi cuaca membaik dan operasi penyelamatan dapat segera dimulai. AMSA menambahkan, informasi lebih lanjut akan dikeluarkan sepanjang pagi itu.
Rumitnya Penyelamatan
Sebelumnya, BBC menyebutkan, 52 penumpang dan empat awak dijadwalkan akan dievakuasi dengan helikopter dari kapal Cina, Xue Long, segera setelah kondisi memungkinkan. Namun, Xue Long sendiri hampir tidak bergerak selama satu hari dan mungkin akan terjebak juga dalam es.
Kapal Shokalskiy penuh dengan makanan dan tidak berada dalam bahaya, kata tim pelayaran.
Untuk bisa melakukan evakuasi udara, dua kapal pemecah es -Xue Long dan Aurora Australis milik Australia- harus berada dalam posisi dekat satu sama lain di perairan terbuka yang bebas dari gumpalan es.
Kapten Xue Long telah mengatakan posisi Shokalskiy membuat kapalnya dalam posisi terkunci.
Aurora Australis, dilaporkan berencana memecah es yang tebal dan padat untuk membantu Xue Long.
Berdasarkan rencana awal, para awak kapal yang tersisa akan tinggal di kapal sampai kapal pemecah es AS yang lebih kuat tiba di sana dalam waktu 10 hari, seperti dilaporkan wartawan BBC Andrew Luck-Baker dari kapal Akademik Shokalskiy
“Sekarang mungkin semua orang di kapal harus menunggu kapal pemecah es milik AS, Polar Star,” ia menambahkan. (AFP/Ant/BBC)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...