Loading...
INSPIRASI
Penulis: Katherina Tedja 12:29 WIB | Senin, 23 Juni 2014

Penyelusup dalam Kamar Tidur Kita

Anak dan Internet (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Anak itu tampak jelas tidak menyimak. Tubuhnya ada bersama teman-temannya dalam ruang kuliah, namun angannya melayang ke negeri yang hanya diketahuinya seorang. Saya telah berusaha mengimbaunya, menggugahnya, memotivasinya… sejauh ini yang cukup berhasil adalah perbincangan kami mengenai game komputer, yang diceritakannya dengan bersemangat, berapi-api, dan sangat lengkap. Kini makin banyak remaja yang lebih tertarik kepada game daripada apa pun dalam hidupnya.

Dalam era internet seperti sekarang, komputer, notebook, dan tablet telah menjadi kebutuhan utama mengalahkan makanan yang merupakan kebutuhan pokok. Banyak orang menyimpan masterpiece semacam itu di ruangnya yang paling pribadi, kamar tidur. Mengeceknya lebih sering ketimbang remaja putra akil balik yang selalu lapar memeriksa kulkas. Dan para remaja berbagi tips dan taktik dan siasat untuk begadang bersama perangkat kecintaannya tanpa diketahui atau diintervensi orangtua mereka.

Internet adalah dunia menakjubkan yang menawarkan pengetahuan tiada batas. Indonesia sendiri sedang menggalakkan penggunaan internet melalui iklan televisi yang kini cukup sering menjumpai kita. Namun—seperti Dr Jekyll dan Mr Hyde—internet selalu mempunyai dua sisi sifat yang bertolak belakang. Bahkan internet berlangganan untuk anak-anak dari provider terkemuka yang cukup tegas sekalipun tidak dapat membendung sepenuhnya paparan kekerasan dan seks tidak sehat pada layarnya.

Maka saran cerdas yang acap beredar di antara para orang tua adalah: keluarkan penyelusup itu dari persembunyiannya, letakkan di ruang keluarga, dan rajin-rajinlah bergentayangan di sekitar perangkat ajaib kecintaan anak kesayangan kita itu.

Ketika anak-anak tersebut harus bersekolah di luar kota. Tidak ada lagi orang yang akan mengalihkannya dari game online, atau mengingatkannya untuk menjauhi situs porno, dan situs-situs berbahaya lainnya yang menanamkan pandangan yang salah dan meneriakkan kebencian terhadap dunia. Hanya satu yang dapat dilakukan orangtua, mengunci diri pada ruang paling pribadi kamar tidur, memadamkan semua perangkat elektroniknya sendiri, menjatuhkan diri di atas lutut dalam sujud, berdoa.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home