Penyembuhan Diri Melalui Storytelling
SATUHARAPAN.COM – Bulan baru 2014 belum lewat. Dan, setiap orang ingin memulai awal tahun dengan hal-hal yang baik. Namun, kadang masa lalu menghantui. Untuk itu, dalam menapak masa depan secara lebih baik, berbagai beban dan luka hati harus diselesaikan. Trauma harus dipulihkan.
Ada berbagai metode untuk melakukannya. Salah satunya adalah melalui storytelling atau bercerita. Apakah itu? Storytelling dalam pemulihan trauma berarti orang yang mengalami trauma diberi kesempatan untuk membuat cerita.
Ada beberapa manfaat melakukan metode storytelling: mendorong orang tersebut menuliskan sejarah traumatiknya. Selain itu, ini mencegah trauma menyakiti si korban.
Storytelling membantu penderita trauma untuk membuat rencana pemulihan. Ini juga memberi keyakinan bahwa si korban harus mengambil tindakan untuk memulihkan terhadap trauma mereka. Dan, memperkuat kekuatan yang ada di dalam diri mereka untuk pulih dari trauma mereka.
Metode ini sudah dilakukan pada para penyintas bencana di berbagai daerah di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah organisasi Aksi Cepat Tanggap dan Komunitas Pecinta Bacaan Anak.
Pada Jumat- Sabtu (17-18/1), di Jakarta akan diselenggarakan pelatihan storytelling untuk penyembuhan traumatik. Pelatihan “Self Healing Through Storytelling” dipandu oleh Angeline Koh. Direktur Digital Storytelling Asia ini akan mendorong peserta untuk mengubah luka hati pada masa lalu menjadi hal positif untuk menapak masa depan yang lebih baik.
Namun, pelatihan ini tidak sekadar menyembuhkan luka batin, juga menggali berbagai potensi diri kita untuk berkembang menjadi pribadi seperti yang kita inginkan.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...