Penyerangan Terhadap Aremania Disesalkan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyayangkan terjadinya penyerangan terhadap Aremania, supporter klub Arema Cronus, yang sampai menelan korban jiwa. Ia pun meminta pihak berwajib untuk menindak tegas dan mengusut tuntas kasus tersebut.
“Siapa pun pelakunya harus ditangkap dan diadili karena benar-benar sudah keterlaluan. Saya harap aparat hukum untuk mengusut tuntas kasus ini termasuk dalangnya,” kata Imam di Jakarta, hari Sabtu (19/12).
Pada hari Sabtu (19/12) di Sragen, Jawa Tengah, satu orang suporter Arema Cronus (Aremania), Eko Prasetyo (28) meninggal dunia setelah bus yang ditumpanginya bersama rombongan Aremania yang hendak menuju Sleman untuk menyaksikan laga antara Arema dan Surabaya United di Stadion Maguharjo dilempari oleh sekelompok orang tidak dikenal.
Eko hendak menyaksikan laga Surabaya United vs Arema Cronus yang berkesudahan dengan skor 1-3 bagi Arema Cronus.
Dalam kesempatan terpisah, Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot Dewo Broto menyatakan akan ada pembenahan dalam sepakbola, salah satunya menyangkut tata kelola suporter. Dia juga menyatakan Kemenpora akan memberikan sanksi kepada klub yang suporternya menimbulkan kerusuhan.
"Sebab, imbauan saja tidak cukup. Jadi tidak semata-mata kami memperbaiki tentang manajemen pertandingan, ketertiban, kepatuhan klub, tapi juga suporter juga akan kami tata ulang," kata Gatot.
Gatot menjelaskan tata kelola suporter di Indonesia yang dia maksud yakni suporter memiliki independensi karena tetap dibutuhkan bagi tiap-tiap klub.
“Karena warna warni sepakbola ya ada di suporter itu sendiri. Tetapi etika, kemudian saling menyerang sampai menimbulkan ada korban jiwa tentu ini akan ada penegakan hukum lagi," kata Gatot.
Pemerintah, Gatot menjelaskan, menuntut kepada pihak pemimpin suporter agar tidak lepas tangan bila ada kasus seperti itu. “Karena selama ini kan mereka selalu berdalih kami tidak bisa kontrol. Ingat waktu kejadian di Eropa, UEFA langsung memberi sanksi kepada klub yang bersangkutan,” kata dia.
Gatot menambahakan Kemenpora mengimbau kepada para suporter klub agar mengurangi hal-hal yang memicu kerusuhan seperti mengurangi euforia berlebihan ketika berada di perjalanan menuju lokasi pertandingan atau bahkan pascapertandingan.
“Sama seperti di Eropa, atribut simbol silakan dikenakan tetapi sudah di sekitar stadion, setelah itu lepaskan atribut. Jadi menghindari hal-hal yang memicu karena seketat apapun, pengawalan polisi tetap terbatas,” kata dia.
Gatot memastikan dari pihak Kemenpora akan berkoordinasi terkait persoalan di Sragen.
Hasil Pertandingan Piala Jenderal Sudirman:
Hari Sabtu (19/12):
Persipura Jayapura vs Pusamania Borneo FC 3-4.
Surabaya United Vs Arema Cronus 1-3. (kemenpora.go.id/Ant).
Editor : Bayu Probo
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...