Penyidik Nuklir PBB Tiba di Jepang
TOKYO, SATUHARAPAN.COM - Para penyidik dari pengawas nuklir PBB tiba di Tokyo pada Rabu (6/11) untuk mengawasi polusi laut di dekat Fukushima saat China meminta Jepang memberikan informasi akurat mengenai bagaimana mereka menangani krisis itu.
China mengatakan kepada Majelis Umum PBB bahwa mereka khawatir dengan kebocoran air radioaktif dari pembangkit Jepang, yang mengalami kerusakan setelah diterjang tsunami pada Maret 2011.
Direktur jenderal International Atomic Energy Agency (Badan Energi Atom Internasional/IAEA) Yukiya Amano mengatakan pengawas atom PBB merekomendasikan bahwa Jepang membangun sebuah rencana dan mekanisme yang efektif untuk manajemen jangka panjang terhadap air yang terkontaminasi.
Pengumuman yang dilakukan pemerintah Jepang mengenai kebijakan dasar untuk mengatasi masalah ini adalah sebuah langkah penting ke arah yang lebih baik, tambah Amano.
Rombongan pertama ahli IAEA tiba di Jepang pada Rabu atas undangan dari pemerintah Jepang saat mereka ingin memperkuat kredibilitas mereka.
Dua peneliti dari Environment Laboratories di Monako berencana menganalisis air laut di dekat Fukushima, kata badan tersebut.
Analisis mereka akan berkontribusi dalam peninjauan yang dipimpin oleh IAEA mengenai rencana Tokyo dalam pemadaman reaktor yang hancur itu, kata dia.Salah satu fokus dari misi ini adalah masalah air yang terkontaminasi, kata IAEA.
Para ahli itu adalah David Osborn, direktur Environment Laboratories di Monako, dan Hartmut Nies, kepala Radiometrics Laboratory, katanya. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...