Peran Orangtua Dikhawatirkan Hilangkan Kemandirian Pemuda
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pendiri perusahaan konsultan kreatif Oh My Goodness (OMG), Yoris Sebastian (43), mengatakan tantangan besar yang dihadapi pemuda dalam membangun Indonesia akan datang dari orangtua.
Pemuda Indonesia dikhawatirkan akan kehilangan kemandiriannya di masa mendatang, karena terlalu dijaga oleh orangtuanya masing-masing. “Tantangan terbesar sebenarnya dari orangtua mereka sendiri. Generasi ini walau boleh dijaga namun jangan sampai hilang kemandiriannya,” kata Yoris kepada satuharapan.com, menyoroti persoalan pemuda Indonesia dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda tahun 2015, hari Rabu (14/10).
Terkait peringatan Hari Sumpah Pemuda, Yoris memaknai sebagai kesempatan ini bisa menjadi langkah untuk lebih fokus kepada generasi millennials (berusia di kisaran usia 15–34 tahun). Sebab, generasi tersebut merupakan demografi terbesar, baik dari sisi konsumen maupun karyawan, pada tahun 2020.
“Buat saya, tahun ini ingin lebih fokus ke generasi millennials Indonesia. Mereka yang lahir tahun 1980 hingga tahun 2000. Mereka adalah demografi terbesar, baik dari sisi konsumen maupun karyawan di tahun 2020,” kata konsultan kreatif yang baru-baru ini meluncurkan buku berbahasa Inggris berjudul ‘Oh My Goodness: Personal Guide To Become a Creative Junkies’.
Menurut Yoris, Indonesia harus memastikan generasi tersebut bisa membawa Indonesia ke era keemasannya. Sebab, bonus demografi itu bisa menjadi berkah bila dikelola dengan baik, namun bencana bila diabaikan.
“Di saat itulah jumlah usia produktif di atas jumlah usia tidak produktif. Namun kita perlu memastikan generasi yang sangat pragmatis ini benar-benar bisa membawa era Indonesia Emas. Karena bonus demography ini bisa jadi berkah dan bisa juga berbalik jadi bencana,” kata lulusan SMA Pangudi Luhur Jakarta itu.
Lebih lanjut, Yoris melihat para pemuda Indonesia saat ini tengah berada di era terbaik. Para pemuda itu harus bisa dimanfaatkan dengan baik, agar menjadi panutan bagi teman-teman satu generasinya.
“Mereka berada di era yang terbaik. Sudah ada beberapa yang bisa memanfaatkan dengan sangat baik. Mereka-mereka ini yang harus jadi panutan buat teman-teman mereka lainnya,” kata dia.
Saat ditanya arti kesuksesan, mantan General Manager Hard Rock Cafe Indonesia termuda se-Asia dan kedua di dunia itu, menjawab sukses dapat diberikan bagi mereka yang telah berdampak untuk keluarga dan sesama. Sukses tidak akan berarti bila hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tanpa memberikan waktu untuk keluarga.
“Sukses itu bisa berdampak buat keluarga dan buat sesama. Percuma sukses, namun tidak punya waktu buat keluarga, percuma sukses kalau hanya bermanfaat buat diri sendiri,” kata pria yang pernah mewakili Indonesia di ajang dunia bernama International Young Creative Entrepreneur di London tahun 2006 dari British Council itu.
Editor : Bayu Probo
Berjaya di Kota Jakarta Pusat, Paduan Suara SDK 1 PENABUR Be...
Jakarta, Satuharapan.com, Gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya Muhammad Mashabi Jakarta Pusat menjadi ...