Perang Israel-Hamas: Pembicaraan Gencatan Tertunda Setelah Pidato Berapi-api Netanyahu di Kongres AS
GAZA, SATUHARAPAN.COM-Pejabat dari Mesir, Israel, Amerika Serikat, dan Qatar diperkirakan akan bertemu pada hari Kamis (25/7) di Doha dengan tujuan untuk melanjutkan pembicaraan mengenai usulan gencatan senjata tiga tahap guna mengakhiri perang antara Israel dan Hamas serta membebaskan para sandera yang tersisa. Namun, seorang pejabat Israel mengatakan tim negosiasi Israel tertunda dan kemungkinan akan dikirim pekan ini.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ,berpidato di hadapan Kongres di Washington pada hari Rabu (24/7) ketika ribuan pengunjuk rasa berkumpul di dekat Gedung Capitol AS untuk mengecam perang tersebut. Hamas mengecam pidato tersebut pada hari Kamis dan menuduh Netanyahu menghalangi upaya untuk mengakhiri perang dan memulangkan para sandera.
Netanyahu telah mengisyaratkan bahwa kesepakatan gencatan senjata dapat terbentuk setelah sembilan bulan perang, tetapi selama pidato berapi-apinya di hadapan Kongres, ia berjanji untuk terus maju dengan perang Israel hingga ia mencapai "kemenangan total".
Warga Palestina yang mengungsi akibat perintah terbaru militer Israel untuk meninggalkan sebagian kota Khan Younis di Gaza selatan mengatakan mereka tidur di jalanan. Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan lebih dari 39.100 warga Palestina telah tewas dalam perang tersebut.
Serangan Hizbullah Lebanon
Sementara itu, Hizbullah telah menyerang pos militer Israel, tidak ada korban luka yang dilaporkan. Kelompok militan Hizbullah di Lebanon mengatakan mereka menyerang sebuah pos militer Israel di Israel utara dengan pesawat nirawak peledak setelah salah satu anggotanya tewas pada Kamis pagi dalam serangan udara Israel.
Hizbullah mengatakan bahwa serangannya langsung menghantam pangkalan di Neve Ziv.
Setelah sirene berbunyi di Israel utara mengenai penyusupan pesawat musuh dan peluncuran roket dan rudal, militer Israel mengatakan beberapa "target udara mencurigakan" diidentifikasi menyeberang dari Lebanon ke wilayah Israel.
Militer menambahkan bahwa upaya intersepsi yang gagal telah dilakukan. Akibat serpihan peluru yang jatuh dari upaya intersepsi, kebakaran terjadi di beberapa daerah tetapi tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Layanan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel tengah berupaya memadamkan api, kata militer.
Hizbullah mengatakan serangan dengan pesawat nirawak itu merupakan balasan atas serangan udara Israel di Lebanon selatan sebelumnya yang menewaskan seorang anggota kelompok itu, Abdullah Mohammed Faqih.
Sejak awal Oktober, serangan udara Israel di Lebanon telah menewaskan lebih dari 450 orang, sebagian besar anggota Hizbullah, tetapi juga sekitar 90 warga sipil dan nonkombatan. Di pihak Israel, 21 tentara dan 13 warga sipil telah tewas. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Polusi Udara Parah, Pengadilan India Minta Pembatasan Kendar...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan tinggi India pada hari Jumat (22/11) memerintahkan pihak berwe...