Perbanyak Sumber Protein dengan Konsumsi Ikan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto, menginginkan sumber protein bagi warga dapat diperbanyak dengan meningkatkan tingkat konsumsi ikan masyarakat.
"Tantangan pembangunan lain adalah saat ini terdapat lebih dari 800 juta orang mengalami gizi buruk atau malnutrisi, yang memerlukan sumber protein yang murah namun bergizi tinggi. Dan, hal ini bisa kita temukan pada ikan," kata Slamet Soebjakto dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat (28/10) malam.
Dirjen Perikanan Budi Daya KKP mengingatkan, hal yang wajar jika pemerintah dan pengusaha memberikan perhatian lebih pada pengembangan perikanan budidaya karena populasi penduduk global diperkirakan akan tumbuh sebanyak sembilan miliar orang hingga 2050, yang merupakan tantangan besar dalam pemenuhan sumber pangan dunia.
Sebagaimana diwartakan, sejumlah daerah di Tanah Air telah mempromosikan agar masyarakatnya dapat meningkatkan konsumsi pangan ikan di daerah tersebut.
Misalnya, Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, membentuk Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) untuk menjalin koordinasi, keterpaduan langkah dan tindakan seluruh instansi bidang perikanan di tingkat pusat dan daerah.
Wakil Bupati Pasaman Atos Pratama di Lubuk Sikaping, Senin (24/10) menyebutkan, terdapat lima bidang dalam struktur kepengurusan Forikan ini yakni Penguatan Organisasi dan Pembinaan Kecamatan, Peningkatan Produksi Usaha, Pembinaan Mutu dan Diversifikasi Produk, Promosi dan Pemasaran, serta Data dan Publikasi.
"Forikan ini sekaligus berperan sebagai inspirator, kreator, motivator dan aktivator dalam rangka mewujudkan program Gerakan Masyarakat Makan Ikan (Gemarikan). Forikan ini diharapkan mampu mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas dan sejahtera," katanya.
Selain itu, Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, berupaya lebih menggalakkan lagi program gemar makan ikan meskipun warga kota ini tingkat konsumsi ikannya tergolong cukup tinggi sekitar 36 kilogram per kapita per tahun.
Menurut Sekretaris Daerah Palembang Harobin Mustafa di Palembang, Jumat (14/10), jajaran Pemkot Palembang bersama ibu-ibu PKK, terus berupaya menggalakkan program gemar makan ikan di lingkungan keluarga dan kawasan permukiman penduduk, yang memiliki makanan khas daerah menggunakan ikan sebagai bahan olahannya seperti pempek dan pindang.
“Tingkat konsumsi ikan warga kota ini, perlu didorong lebih tinggi lagi karena ikan memiliki kandungan yang baik untuk mencukupi asupan gizi anak dan anggota keluarga lainnya sehingga program yang dapat mendorong masyarakat lebih menyukai makan ikan terus digalakkan,” katanya.
Berdasarkan data FAO 2016, Indonesia mampu menjadi negara kedua terbesar untuk produksi perikanan dunia setelah Tiongkok.
Pada tahun 2014 produksi perikanan budidaya Tiongkok mencapai 58,8 juta ton dan Indonesia mencapai 14,3 juta ton, diikuti oleh India yang produksinya mencapai 4,9 juta ton. (Ant)
Editor : Sotyati
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...