Perempuan Iran Unjuk Rasa Tolak Kewajiban Berhijab
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM – Otoritas kehakiman di Iran memberantas wanita-wanita yang berunjuk rasa menolak kewajiban mengenakan hijab.
Berita-berita media setempat, seperti diberitakan nhk.or.jp, mengatakan unjuk rasa itu itu terjadi di Teheran dan bahwa polisi menahan 29 orang dengan tuduhan mengganggu ketertiban umum. Salah satu aktivis yang ditahan tersebut, seperti diberitakan CNN adalah Vida Movahed, 31 tahun, yang dijuluki “The Girl og Enghelab Street”, karena melepas hijab.
Sejak Revolusi Islam Iran tahun 1979, wanita-wanita Iran wajib mengenakan kerudung di tempat umum.
Namun, sejak akhir bulan Januari, foto dan video diunggah di media sosial, yang memperlihatkan wanita-wanita di pusat ibu kota itu melepas kerudung mereka dan memasangnya di tongkat.
Masih Alinejad, aktivis yang tinggal di Amerika Serikat, dalam wawancara dengan CNN, mengatakan aksi unjuk rasa itu murni dari dalam, tanpa campur tangan pengaruh dari luar.
Ketidakpuasan atas kondisi ekonomi yang stagnan dan melambungnya biaya hidup memicu unjuk rasa-unjuk rasa anti-pemerintah di penjuru Iran antara akhir Desember hingga awal Januari.
Editor : Sotyati
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...