Perempuan Kristen Mesir Protes Uskup Soal Pakaian
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Puluhan warga Gereja Koptik Mesir memprotes dan memasuki katedral utama di Kairo pada hari Rabu (6/8) memprotes pernyataan Paus Tawadros II yang menganjurkan perempuan berpakaian lebih sederhana selama ibadah perjamuan kudus.
Bulan lalu, Uskup Bishoy Damietta dari Provinsi Kafr El-Sheikh, meminta warga gereja- dalam keuskupannya bahwa "semua perempuan dan anak perempuan usia di atas 11 tahun harus mengendalikan diri dengan tidak mengenakan celana, blus atau make-up selama sakramen persekutuan suci dalam liturgi ilahi, dan mereka harus mengenakan gaun yang sederhana."
Keputusan itu memicu protes yang digelar di luar Katedral Gereja Koptik Abbasiya di Kairo pada hari Rabu (6/8), seperti diberitakan situs media berita Kairo, Al-Ahram.
Para demonstran itu akhirnya memasuki gereja dan mengangkat spanduk protes terhadap keputusan itu dan meminta tindakan langsung oleh Uskup Tawadros II, yang berbicara di mimbar pada saat itu.
Tawadros II meminta para pengunjuk rasa untuk menurunkan spanduk mereka, agar tidak memprotes dengan cara demikian, serta meyakinkan mereka bahwa dia tengah membahas masalah tersebut.
Keputusan lain Bishoy sebelumnya juga memicu protes dari kalangan perempuan Kristen Mesir. Pada bulan Mei 2012, dia meminta "gadis Kristen untuk belajar dari perempuan Muslim yang mengenakan jilbab dengan kerendahan hati mereka.
“Beberapa perempuan Kristen mungkin tidak senang dengan saya, tapi Perawan Maria, Sata Demiana dan para biarawati juga mengenakan pakaian yang sederhana," kata dia ketika itu.
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...