MEDIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja
09:15 WIB | Jumat, 24 Oktober 2014
Perempuan Mesir Ditangkap Miliki Facebook Anti Polisi
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Seorang perempuan Mesir ditangkap karena membuat akun Facebook yang diduga untuk menghasut dengan mengajak "menyerang polisi dan tentara," lapor media Mesir al-Ahram.
Perempuan tersebut menamai halaman Facebooknya "The Revolutionary Alliance," minta warga Mesir "mengganggu keamanan nasional" dengan menyerang infrastruktur pemerintah termasuk bank, kendaraan polisi dan properti publik lainnya.
Dalam keterangannya, polisi menyita sebuah laptop dan menyatakan bahwa perempuan itu sudah mengakui bahwa dia adalah "anggota kelompok Ikhwanul Muslimin" dan merencanakan tindakan sabotase.
Perempuan berusia 35 tahun itu juga mengaku bekerjasama dengan seorang anggota lain yang sedang tersembunyi di Turki dan juga menyuruhnya melakukan serangan.
Ribuan anggota Ikwanul Muslimin pendukung presiden terguling Mohamed Morsi ditangkap dan diadili setelah Mohamed Morsi terguling pada tahun 2013. Ratusan orang lainnya terbunuh dalam bentrokan dengan pasukan keamanan selama aksi protes mereka.
Ikhwanul Muslimin yang ditetapkan sebagai kelompok teroris sejak tahun lalu itu membantah melakukan kekerasan dan bersikukuh tujuannya adalah damai.
Pada bulan Agustus, jaksa memerintahkan penyelidikan pada pemilik akun Facebook "Gerakan Perlawanan Popular " atas dugaan menghasut untuk melakukan serangan pada pihak keamanan.
Pada bulan Juli, tersangka lain ditahan selama 15 hari sambil menunggu penyelidikan karena alasan yang sama.
Kementerian dalam negeri Mesir mengatakan bahwa sejak Januari mulai menangkap pengguna situs media sosial yang mengajak menyerang polisi atau pada warga. (ahram.org)
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...