Perempuan New York Perjuangkan Hak Telanjang Dada
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Sekelompok perempuan masa kini di New York, Amerika Serikat tengah memperjuangkan hak mereka untuk bisa bertelanjang dada sebagaimana layaknya pria, tanpa adanya pandangan publik bahwa tubuh mereka itu sebagai pornografi ataupun erotis.
Narcissister adalah nama samaran seniman New York yang tidak disebutkan identitasnya. Mereka mengubah konsep cintai diri sendiri menjadi suatu aktivitas politik, yaitu sebagai aktivis feminis. Mereka beraksi menggunakan topeng wajah boneka barbie dengan ekspresi menyeringai sambil memenuhi jalan-jalan kota di New York untuk melakukan aksi memamerkan payudara tersebut.
Mereka hendak mempromosikan penerimaan diri dan kebebasan sejati bagi perempuan untuk membiarkan payudaranya secara terbuka di depan publik di tempat manapun.
Menurut aktivis feminis ini, perempuan saat ini dianiaya haknya apabila memamerkan payudara mereka di depan umum di New York. Sedangkan pada tingkat global, perempuan yang telanjang dada sering menghadapi tindakan pendisiplinan yang lebih parah.
“Apakah anda pernah secara pribadi pernah merasa ingin berbelanja bahan makanan hanya dengan t-shirt (tanpa mengenakan bra). Tidak seperti tubuh laki-laki, tubuh perempuan dianggap sebagai cabul, ini adalah masalah,” ungkap mereka dalam sebuah email kepada The Huffington Post.
Menurut aktivis feminis itu, penutup payudara wanita justru mendukung anggapan obsesi kolektif, memperkuat seks-negatif dan rasa malu terkait seks. Ini adalah pergeseran budaya.
"Kami ingin mempertanyakan untuk apakah undang-undang seperti ini atau undang-undang lain yang dibangun di atas stereotip dan diskriminasi? Perempuan harus bebas menggunakan hak mereka untuk telanjang, dan istilah seksualitas itu harus jadi milik mereka sendiri sepenuhnya," ungkap mereka.
Narcissister bukanlah perempuan pertama yang mengambil isu nasional seputar masalah payudara. Selebriti seperti Rihanna dan Scout Willis telah mempelopori gerakan online di twitter #FreeTheNipple. Dan lagi, tujuan mereka adalah gagasan bahwa tubuh perempuan bukanlah tabu, tidak senonoh, atau pornografi. (huffingtonpost.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...