Perempuan Pertama Raih Penghargaan Matematika
SATUHARAPAN.COM - Maryam Mirzakhani (37), profesor Iran yang mengajar di Stanford University, mencatat sejarah sebagai perempuan pertama yang mendapat penghargaan Fields Medal. Penghargaan ini dianggap setara dengan Hadiah Nobel.
Mirzakhani menjadi perempuan pertama yang meraih Fields Medal dari 56 orang penerima, sejak pertama kali penghargaan ini diberikan pada 1936.
"Ini penghargaan besar. Akan membuat saya makin bahagia jika pemberian penghargaan ini menambah semangat ilmuwan dan ahli matematika perempuan," ujar Mirzakhani yang dikutip oleh situs Stanford University.
Mirzakhani berasal dari Iran dan kuliah di Harvard University sebelum menjadi profesor di Stanford University. Ia meraih penghargaan tersebut atas karyanya memahami volume permukaan melengkung.
Mirzakhani lahir di Teheran pada 1977 dan mendapat gelar doktornya pada 2004 dari Harvard University. Ia pakar dalam geometri bentuk-bentuk yang tidak lazim.
Prestasi-prestasi
Fields Medal diberikan empat tahun sekali. Penghargaan ini lebih sering diberikan untuk lebih dari satu pemenang, yang usianya tidak lebih dari 40 tahun. Tiga pemenang lain tahun ini adalah Artur Avila dari National Center for Scientific Research di Prancis, Manjul Bhargava dari Princeton University, dan Martin Hairer dari University of Warwick di Inggris.
Tidak ada penghargaan Nobel untuk bidang matematika, dan Fields Medal dianggap sebagai penghargaan global tertinggi untuk bidang ini. Tahun ini penghargaan diserahkan oleh Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye di Seoul, Rabu (13/8) di tengah-tengah acara International Congress of Mathematicians.
"Saya memberi selamat kepada semua pemenang, khususnya kepada Maryam Mirzakhani, yang semangat luar biasanya telah menjadikannya perempuan pertama yang memenangkan Fields Medal," ujar Park.
Mirzakhani menyukai matematika sejak masih kecil. Ia menggambarkan matematika sebagai, "Sangat menyenangkan, penuh tantangan, layaknya menyelesaikan puzzle atau menyelesaikan kasus seperti detektif. Saya merasa ini sesuatu yang bisa saya lakukan dan saya ingin mendalami bidang ini."
Bukan hal mudah pada awalnya bisa menekuni kecintaannya pada ilmu pengetahuan, terutama matematika, apalagi ia tumbuh besar di masa Iran dalam pergolakan. Namun, ia bersyukur dapat mengejar apa yang ia cita-citakan selepas masa perang, “ketika semuanya mulai terasa stabil.”
Pada usia 17 tahun, ia meraih medali emas di ajang International Mathematical Olympiad yang berlangsung di Hong Kong. Penghargaan yang sama ia raih tahun berikutnya, di ajang yang sama, yang berlangsung di Toronto. Sebelum Fields Medal, pada 2014 ini ia meraih Clay Research Award.
Mirzakhani menikah dengan Jan Vondrak, ilmuwan teori komputer, dan dikaruniai seorang putri, Anahita. (Rtr/AFP/DW/independent.co.uk/Fox)
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...