Perenang Palestina Tetap Semangat Walau Kolam Betlehem Rusak
INCHEON, SATUHARAPAN.COM – Perenang Palestina Sabine Hazboun terpaksa hidup sendiri dan berlatih di Spanyol setelah dirinya terpaksa meninggalkan Kota Bethlehem, Palestina saat kolam renang satu-satunya di negaranya hancur.
Perenang berusia 20 tahun ini pun memilih berlatih di Barcelona, Spanyol, sejak tiga tahun silam. Kini, Hazboun mengaku bahagia bisa berkumpul kembali dengan rekan senegaranya pada Asia Games 2014 Incheon, Korea Selatan.
"Sangat sulit berada jauh dari Palestina dan keluarga. Aku rindu segalanya, tapi sekarang, saya senang di sini bersama warga Palestina lainnya," kata Hazboun seperti dikutip dari AFP, Kamis (25/9).
Hazboun meninggalkan Bethlehem pada Oktober 2011 melalui Program Olahraga Internasional yang diadakan oleh Barcelona, tempat dia mempelajari setiap terjemahan dan interpretasi, serta berenang empat kilometer sehari. Dia menuturkan itu merupakan momen sulit namun kesempatan indah.
"Saya tidak punya kehidupan sosial di Barcelona, hanya praktek. Semua teman-teman universitas saya berpesta setiap Kamis dan Jumat, tapi aku tidak pernah pergi keluar. Namun saya tidak mengeluh karena saya melihat hasil yang baik," kata dia.
"Saya selalu ingin merasakan bahwa saya adalah bagian dari sebuah tim dan saya berharap mereka (atlet Palestina lain, red) menghargai ini karena saya melakukannya. Di Barcelona segalanya saya urus sendiri. Saya sendirian. Di sini saya menikmati bersama dengan yang lain, tertawa bersama mereka," Hazboun menambahkan.
Kebanggaan Palestina
Perenang Palestina ini menjadi kebanggaan negaranya pada Olimpiade London 2012 lalu. Ketika bertarung di nomor 50 meter putri, ia sukses mencatat waktu 28,28 detik dan menempati urutan ke-51 dari 74 peserta.
Perenang Palestina ini meninggalkan Tepi Barat untuk mengoptimalkan potensinya. "Fasilitas renang di Palestina buruk sekali. Kolam renangnya hanya memiliki panjang 18 meter. Saya hanya bisa berenang dua kali seminggu karena fasilitas buruk itu," ujar Hazboun. Dan, tiga tahun lalu, kolam renang itu rusak. Mungkin karena minim perawatan.
Kota Gaza, tempat di mana Israel memerangi Hamas, situasinya lebih buruk lagi. "Tak ada satu pun fasilitas renang. Orang-orang hanya berenang di laut," kata dia.
Hazboun, satu dari tiga perenang Palestina pada Asian Games 2014, ia pun mengaku tengah membidik Olimpiade Rio 2016.
Editor : Bayu Probo
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...