Peretas Dari Tiongkok Diduga Curi Data Pasien di AS
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Community Health Systems, operator rumah sakit besar di Amerika Serikat, pada Senin (18/8), mengatakan bahwa para peretas, yang kemungkinan dari Tiongkok menerobos sistemnya dan mencuri data identifikasi untuk sekitar 4,5 juta pasien.
Community Health mengatakan, bahwa para peretas menyusupi sistemnya pada April dan Juni tahun ini, menggunakan “malware dan teknologi yang sangat canggih”, untuk melewati sistem perlindungan keamanan datanya.
Perusahaan itu mengatakan bahwa, bekerja sama dengan pakar keamanan komputer, mereka menemukan informasi, untuk menyimpulkan bahwa para peretas adalah, kelompok yang berasal dari Tiongkok, yang bekerja terus-menerus, untuk mendapat akses ke sistem target, dalam rangka mencuri data bukan merusak sistemnya.
Operator dari 206 rumah sakit, di seluruh negeri itu mengatakan, dalam sebuah pelaporan, para peretas mengambil data nama, alamat, tanggal lahir, nomor telepon dan nomor jaminan sosial pasien. Namun mereka menyebutkan, para peretas tidak mendapat informasi medis pasien atau data kartu kredit apa pun.
Mereka mengatakan, pihaknya akan menawarkan layanan perlindungan identitas, kepada pasien, yang terkena dampak dari peretasan itu.
Nomor Jaminan Sosial dan data pribadi lainnya, biasanya dicuri oleh penjahat cyber, untuk dijual di bursa bawah tanah, untuk digunakan oleh orang lain dalam pencurian identitas. (AFP/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...