Perhimpunan Dayak Melayu Berupaya Lestarikan Budaya Lokal
PALANGKARAYA, SATUHARAPAN.COM – Perhimpunan Dayak Melayu Provinsi Kalimantan Tengah berupaya melestarikan dan memperkenalkan adat budaya Dayak Melayu melalui berbagai kesempatan secara regional, nasional, dan internasional di masa mendatang.
“Mari bersama menggali, mengembangkan, dan melestarikan adat budaya bangsa ini untuk kita perkenalkan kepada masyarakat dalam dan luar negeri,” kata Ketua Umum Perhimpunan Dayak Melayu (Padamu) HM Riban Satia di Palangkaraya, Rabu (25/12) malam.
Pernyataan tersebut disampaikan pada acara deklarasi dan pengukuhan pengurus Padamu yang dihadiri Wakil Wali Kota Palangkaraya, Mufit Saptono Subagio, para ulama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat di provinsi yang dijuluki “Bumi Tambun Bungai dan Bumi Pancasila” itu.
HM Riban Satia yang juga Wali Kota Palangkaraya itu mengatakan, upaya mengembangkan dan melestarikan adat dan budaya Dayak Melayu dilakukan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di provinsi yang juga dikenal dengan huma betang (rumah besar) tersebut.
Banyak hal yang perlu dilakukan dalam upaya melestarikan adat dan budaya Dayak Melayu, dan terbentuknya wadah yang diberi nama “Perhimpunan Budaya Dayak Melayu” itu diharapkan dapat menggali berbagai peninggalan sejarah terkait seni dan adat budaya Dayak Melayu di masa mendatang.
“Terbentuknya organisasi ini (Padamu) sebagai upaya menyatukan persepsi mengenai bagaimana mengembangkan dan melestarikan adat dan budaya Dayak Melayu untuk menjadi pengetahuan masyarakat, baik bahasa tutur yang santun maupun peninggalan sejarah terkait kebiasaan masyarakat tempo dulu,” katanya.
Riban Satia menyatakan banyak peninggalan sejarah dan budaya yang sejatinya dapat dilestarikan dan dikembangkan sebagai salah satu upaya mengangkat harkat dan martabat masyarakat Dayak Melayu untuk diperkenalkan ke seluruh Nusantara dan mancanegara.
Seni budaya bernuansa Islami menjadi salah satu aspek budaya yang diharapkan dapat digali dan dilestarikan untuk diperkenalkan kepada masyarakat, sehingga terjalin silaturrahmi bernilai ukhuwah Islamiyah dalam pergaulan di daerah yang terdapat orang Melayu di Indonesia dan negara lainnya.
“Kita berupaya memperkenalkan berbagai adat dan budaya Dayak Melayu kepada masyarakat Indonesia dan dunia,” katanya pada acara bertema “Dengan Perhimpunan Dayak Melayu, Kita Eratkan Ukhuwah Islamiyah, Adat Bersandi Kitabullah dalam Membangun Rumah Betang NKRI”. (Ant)
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...