Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 10:35 WIB | Sabtu, 16 Mei 2015

Peringatan Isra Miraj, Menag Ingatkan Kembali Umat Islam

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam Peringatan Isra Miraj, Malam Cinta Rosul, yang diselenggarakan Majlis Nurul Musthofa, pimpinan al-Habib Hasan bin Jafar Assegaf, Jumat (15/5) di Lapangan Monas, Jakarta. (Foto: kemenag.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyegarkan kembali ingatan lebih kurang 30.000 umat Islam dalam peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Lapangan Monas Jakarta, tentang hakikat perjalanan Isra Miraj Rasulullah Muhammad SAW dari Masjidil Haram (Mekkah) ke Masjidil Aqsha (Palestina), untuk kemudian menuju Sidratul Muntaha.

“Ada dua etape dalam perjalanan Nabi SAW, yakni horizontal dan vertikal, di mana hal ini seakan diperkuat dengan ajaran untuk menegakkan salat,” kata Menag saat memberi tausiyah pada Maulidan, Peringatan Isra Miraj, Malam Cinta Rosul, yang diselenggarakan Majlis Nurul Musthofa, pimpinan al-Habib Hasan bin Jafar Assegaf, Jumat (15/5) di Lapangan Monas, Jakarta.

“Salat tidak sekadar dikerjakan maupun ditunaikan, tetapi ditegakkan. Ada dua dimensi dalam salat, yakni hablu minallah, sebagai bentuk tunduk dan pasrah kepada Allah SWT, dan yang kedua adalah hablu min ‘alam, sebagai tanggung jawab kita sebagai khalifah atau pengelola muka bumi ini,” kata Menag

Menag mengupas sedikit Surat al-Maun yang menerangkan tentang sia-sianya, bahkan celakanya, bagi Muslim yang salat, namun tidak serius, main-main, dan bahkan riya atau yang tidak menyantuni orang-orang sekitar yang membutuhkan.

“Jadi salat tidak sekadar khusyuk, namun lebih dari itu, seorang Muslim harus mampu menjalankan peran sosial. Di sinilah hebat dan uniknya Islam, selain selalu mengkaitkan antara ketertundukan kepada Allah SWT, juga sebagai jalan untuk saling membantu sesamanya,” kata Menag.

Menag memberikan apresiasi atas Maulidan ini, karena mampu meminimalisir berbagai larangan Allah dan menambah untuk menjalankan perintah-Nya.

“Mengkumandangkan shalawat adalah warisan para leluhur yang harus kita jaga, pelihara, dan teruskan. Semoga, amaliyah-amaliyah baik kita ini diridhai Allah SWT,” kata Menag.

Sementara itu, al-Habib Hasan bin Jafar Assegaf berdoa semoga Menag panjang umur, sehat, sentosa dan mbarokahi. (kemenag.go.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home