Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 20:48 WIB | Jumat, 08 Mei 2015

Periode Pertama, SBY Dua Kali Reshuffle Kabinet

Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: abc.net.au)

SATUHARAPAN.COM – Reshuffle atau perombakan kabinet adalah momentum seorang kepala negara memindah posisi atau mengganti komposisi jajaran menteri yang membantu pemerintahannya. Biasanya, hal ini dilakukan karena kinerja sejumlah menteri dinilai tidak sesuai harapan atau gagal membantu Presiden dan Wakil Presiden memenuhi visi, misi, dan janji kampanye yang telah disampaikan pada publik.

Istilah perombakan kabinet di Indonesia mulai sering terdengar di era kepemimpinan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Meskipun di era Presiden Soeharto, Kabinet Pembangunan VI, sempat ada perombakan beberapa menteri, antara lain Menteri Negara Urusan Pangan Ibrahim Hasan digantikan Beddu Amang pada 16 Februari 1995, lalu Menteri Penerangan Harmoko digantikan Raden Hartono pada 11 Juni 1997, dan pengangkatan Harmoko sebagai Menteri Negara Urusan Khusus pada (sejak 6 Juni 1997-1 Oktober 1997).

Bahkan penggabungan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian pada 6 Desember 1995 terpaksa mencopot jabatan Satrio Budihardjo Joedono sebagai Menteri Perdagangan untuk memberi sepenuhnya kewenangan kementerian tersebut pada Tungki Ariwibowo.

Di era Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri, tidak ada pergantian menteri selama empat tahun menjabat (2000-2004). Sementara pada samsa sebelumnya, di bawah kepemimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari 26 Oktober 1999-Mei 2000 terjadi pergantian lebih dari lima menteri.

Reshuffle Pertama SBY

Pergantian pertama Kabinet Indonesia Bersatu I–nama kabinet SBY–waktu itu, mencoba menjawab kritik masyarakat atas kinerja para menteri yang dinilai lambat. Namun, saat itu SBY mempertahankan menteri hasil koalisi.

Lewat Keputusan Presiden No 20/P/2005, SBY mengangkat Boediono menggantikan Aburizal Bakrie sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomian, lalu Aburizal Bakrie menggantikan Alwi Shihab sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, dan mengangkat Fahmi Idris Andung Nitimiharja sebagai Menteri Perindustrian.

SBY juga mengangkat  Erman Soeparno menggantikan Fahmi Idris sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi,  lalu Paskah Suzetta menggantikan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Negara Kepala Bappenas, terakhir Sri Mulyani Indrawati didapuk sebagai Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar.

Reshuffle Kedua

Perombakan kabinet kedua dilakukan SBY pada 7 Mei 2007. Saat itu, SBY mendepak Yusril Ihza Mahendra dari kursi Menteri Sekretaris Negara, meskipun Yusril merupakan tokoh penting yang turut membantu SBY dalam Pemilihan Presiden 2004.

SBY kemudian menghadirkan sejumlah wajah baru dalam jajaran kabinetnya, yakni Jusman Syafii Djamal menggantikan Hatta Rajasa sebagai Menteri Perhubungan, Hatta Rajasa digeser menjadi Menteri Sekretaris Negara menggantikan Yusril Ihza Mahendra. Kemudian Andi Mattalata didapuk sebagai Menteri Hukum dan HAM menggantikan Hamid Awaludin, lalu Lukman Edy diangkat sebagai Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal menggantikan Saifullah Yusuf.

Posisi Menteri Komunikasi dan Informatika juga menghadirkan wajah baru, Muhammad Nuh hadir menggantikan Sofyan Djalil yang bergeser jadi Menteri BUMN melengserkan Sugiharto. Kemudian, Mardiyanto diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri menggantikan Widodo Adi Sutjipto yang baru menjabat selama empat bulan, setelah posisi tersebut ditinggalkan M Ma'ruf. Terakhir, SBY mengangkat Hendarman Supandji sebagai Jaksa Agung menggantikan Abdul Rahman Saleh.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home