Peristiwa Penting Dalam Dua Tahun Taliban Berkuasa di Afghanistan
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Taliban Afghanistan kembali berkuasa setelah pasukan Amerika Serikat (AS) dan NATO keluar dari negara itu, dalam upaya memburu pemimpin Al-Qaeda yang bertanggung jawab atas serangan teror di AS.
Berikut adalah tanggal-tanggal penting sejak Taliban kembali berkuasa dua tahun lalu, ketika pasukan AS dan NATO menarik diri dari negara itu:
15 Agustus 2021:Taliban berbaris ke Kabul ketika Presiden Ashraf Ghani yang didukung secara internasional melarikan diri dari negara itu.
26 Agustus 2021:Pembom bunuh diri dan pria bersenjata kelompok Negara Islam (ISIS) membunuh lebih dari 170 warga Afghanistan dan 13 tentara AS dalam serangan terhadap kerumunan yang mencoba dievakuasi di bandar udara Kabul.
23 Maret 2022:Pada hari sekolah menengah dibuka, Taliban tiba-tiba membatalkan janji untuk mengizinkan anak perempuan di atas kelas enam bersekolah. Gadis-gadis yang muncul di hari pertama kelas disuruh pulang.
7 Mei 2022 :Wakil Kementerian Kebajikan Taliban mengeluarkan perintah bahwa perempuan di depan umum harus mengenakan jubah yang menutupi semua badan dan menutupi wajah mereka kecuali mata mereka. Kementerian itu menyarankan mereka untuk tinggal di rumah kecuali mereka memiliki pekerjaan penting di luar rumah.
22 Juni 2022 :Gempa bumi dahsyat menghantam wilayah terpencil di Afghanistan timur, menewaskan lebih dari 1.100 orang. Perjuangan Taliban dengan upaya penyelamatan, menggarisbawahi kurangnya sumber daya dan ketergantungan pada kelompok bantuan.
31 Juli 2022 : AS membunuh pemimpin al Qaeda, Ayman al-Zawahri, dalam serangan pesawat tak berawak di sebuah rumah persembunyian di Kabul tempat dia tinggal selama berbulan-bulan. Pejabat AS menuduh Taliban melindunginya yang melanggar Perjanjian Doha.
5 September 2022:Bom bunuh diri ISIS menewaskan dua diplomat di Kedutaan Besar Rusia di Kabul, serangan yang jarang terjadi pada misi diplomatik asing. Rusia adalah salah satu dari beberapa negara dengan kedutaan yang berfungsi di Afghanistan, dan satu-satunya negara Eropa.
30 September 2022 :Seorang pembom bunuh diri menyerang sebuah pusat pendidikan di daerah Syiah di ibu kota, menewaskan puluhan orang, termasuk remaja yang mengikuti ujian masuk universitas.
10 November 2022 :Larangan nasional terhadap perempuan yang menggunakan gym dan mendatangi taman mulai berlaku. Taliban memberlakukan larangan tersebut karena perempuan diduga tidak mematuhi aturan pemisahan jender atau tidak mengenakan jilbab, atau jilbab Islami dengan benar.
20 November 2022 :Taliban mencambuk 19 orang, termasuk yang diduga pezinah, dalam hukuman cambuk di depan publik pertama sejak kembali ke pemerintahan Taliban.
8 Desember 2022 :Taliban mengeksekusi seorang pembunuh yang dihukum di hadapan ratusan penonton dalam eksekusi publik pertama sejak pengambilalihan kekuasaan.
21 Desember 2022 :Taliban melarang siswa perempuan untuk masuk universitas, setelah melarang anak perempuan dari sekolah menengah dan sekolah menengah atas.
24 Desember 2022 :Taliban melarang perempuan Afghanistan bekerja dengan kelompok non pemerintah nasional dan internasional, setelah mengecualikan mereka dari sebagian besar pekerjaan.
9 Maret 2023 :PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) mengatakan Afghanistan telah menjadi negara paling represif di dunia bagi perempuan dan anak perempuan, merampas hampir semua hak dasar mereka.
6 April 2023 :Juru bicara utama Taliban memindahkan kantornya dari Kabul ke Kandahar, tempat kelahiran spiritual gerakan tersebut dan basis pemimpin tertinggi Hibatullah Akhundzada. Ini adalah tanda paling jelas dari pergeseran kekuasaan ke selatan.
10 April 2023 :PBB memperingatkan bahwa operasinya di Afghanistan tetap kekurangan dana. Sebelumnya dikatakan bahwa Afghanistan adalah operasi dengan dana terendah secara global, meskipun merupakan krisis kemanusiaan terbesar di dunia.
4 Juli 2023 :Taliban memerintahkan penutupan salon kecantikan karena menawarkan layanan yang tidak Islami seperti membentuk alis. Keputusan tersebut mempengaruhi sebanyak 60.000 perempuan pengusaha dan selanjutnya membatasi tempat pertemuan bagi perempuan di luar rumah.
19 Juli 2023 :Taliban menggunakan senjata bius pada perempuan yang memprotes larangan salon kecantikan, menyemprot para demonstran dengan air dan menembak ke dalamke udara untuk memecah kerumunan. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...