Loading...
FOTO
Penulis: Aleksander Mangoting 17:29 WIB | Kamis, 19 September 2013

Perjalanan Pelayanan Gereja Toraja ke Seko

Perjalanan Pelayanan Gereja Toraja ke Seko
Kampung Limbong, tetangga kecamatan Seko. (Foto-foto: Aleksander Mangoting)
Perjalanan Pelayanan Gereja Toraja ke Seko
Ruas jalan berlumpur yang membuat ban motor semuanya tenggelam. Hal ini beberapa kali kami alami di perjalanan.
Perjalanan Pelayanan Gereja Toraja ke Seko
Salah satu sungai yang harus diseberangi. Motor harus naik rakit dengan orang dan dan bebannya yang bisa mencapai 120 kg.
Perjalanan Pelayanan Gereja Toraja ke Seko
Tukang ojek, Utta, sering membawa hasil bumi dari Seko. Muatannya hingga 150 kg sekali jalan dengan biaya Rp 5.000,-/kg.
Perjalanan Pelayanan Gereja Toraja ke Seko
Padi ladang masyarakat Seko.
Perjalanan Pelayanan Gereja Toraja ke Seko
Pendeta yang bertugas di Seko mengandalkan Handy Talkie sebagai alat komunikasi mereka.
Perjalanan Pelayanan Gereja Toraja ke Seko
Bernapas dalam lumpur.

LUWU UTARA, SATUHARAPAN.COM - Perjalanan ke kecamatan terpencil, Seko, Sulawesi Selatan, berat dan menantang. Mereka yang menempuh perjalanan adalah tim dari Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.  Terdiri dari Pengurus BPS Pdt. Yahya Boong, S.Th.; Pengurus Yayasan Tallulolona, Ir. Pither Patawaran; Pengurus Pusat Persekutuan Wanita Gereja Toraja (PWGT), Ny. Boong; Pengurus Persekutuan Pria Gereja Toraja (PPGT Fery) Hendra, S.Th.

Dalam tim tersebut juga ada Pengurus Sekolah Minggu, Drs. Sampe dan Sekretaris Umum Pengurus Pusat Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja, Aleksander Mangoting. Mereka melakukan perjalanan berat tersebut dalam rangka pembinaan di tiga klasis dalam lingkup pelayanan Gereja Toraja, yaitu Klasis Seko Lemo, Seko Tengah dan Seko Padang.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home