Perjalanan Sosok Adnan Buyung Nasution
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sosok lantang melawan penindasan dan membela keadilan melekat di hati seorang pria kelahiran Jakarta 20 Juli 1934 yaitu Prof. Dr. H. Adnan Buyung Nasution yang memiliki nama lengkap Adnan Bahrum Nasution. Adnan adalah seorang pengacara atau advokat sekaligus aktivis yang telah mendirikan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) untuk memberikan wadah kepada para advokat muda yang memberikan bantuan hukum kepada masyarakat.
Karirnya sebagai seorang aktivis hukum dimulai saat menjabat sebagai Jaksa dan Kepala Hubungan Masyarakat Kejaksaan Agung pada tahun 1957 sampai dengan 1968. Kemudian sempat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Sementara dan Majelis Permusyawaratan Masyarakat Sementara (DPRS/MPRS) pada tahun 1966 sampai 1968.
Selain aktif di pemerintahan, Adnan juga memberikan perhatian terhadap organisasi yang dibentuknya dan menjadi Direktur serta Dewan Pengurus LBH pada tahun 1970 sampai 1986 dan menjabat sebagai Ketua Yayasan Lembaga Hukum Indonesia (YLBHI) pada tahun 1981 sampai 1983. Dan terakhir pada tahun 2007 sampai 2009 Adnan ditunjuk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden dalam bidang Hukum pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Keberpihakkannya terhadap penindasan serta ketidakadilan negara terhadap masyarakat sipil dipegang teguh dengan mendirikan lembaga advokat dan konsultan hukum Adnan Buyung & Associates sejak tahun 1969 sampai sekarang. Sejumlah kasus ditangani Adnan Buyung diantaranya Anas Urbaningrum, Bibit dan Chandra Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta Gayus Tambunan dan masih banyak lagi.
Adnan Buyung Nasution telah meninggal dunia pada hari Rabu (23/9) di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan pukul 10.15 WIB. Adnan yang sempat dirawat awalnya mengalami sakit pada gigi sejak hari Jumat (18/9) lalu. Adnan meninggal di usia 81 tahun meninggalkan seorang istri Tengku Sabariah Sabaroedin dan tiga orang anak diantaranya Mauldy Donggur Rinanda Nasution, Rasyid Alam Perkasa Rinanda Nasution dan Pia Ariestiana Rinanda Nasution.
Jenazah Adnan Buyung Nasution rencananya hari Kamis (24/9) dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan seusai pelaksanaan shalat Idul Adha. Saat ini jenazah masih disemayamkan di rumah duka di Jalan Poncol Lestari, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. (Wikipedia)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...