Perjuangan GKI Yasmin dan HKBP FIladelfia untuk Penegakan Hukum
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pendeta Gomar Gultom menegaskan dukungan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) serta menyatakan bahwa perjuangan mempertahankan tempat ibadah GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia adalah perjuangan bangsa Indonesia untuk menegakkan hukum di Republik Indonesia.
Pendeta Gomar Gultom Sekretaris PGI hadir dalam ibadah dua mingguan GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia, Minggu (14/9).
"Jalan yang ditempuh oleh GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia memang berat, dan sepertinya menghantam tembok terus. Ini bukan hanya perjuangan GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia saja, tetapi ini adalah perjuangan seluruh bangsa Indonesia untuk menegakkan hukum di republik ini," demikian kata Pendeta Gomar di sela-sela ibadah.
Sekalipun tidak dapat hadir setiap dua minggu di ibadah jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia di seberang Istana Merdeka, Pendeta Gomar Gultom menegaskan dukungan PGI bagi perjuangan yang dilakukan.
"Kami senantiasa ada dalam perjuangan bersama, melalui cara, tempat dan waktu yang berbeda namun semangat kita satu!"
Hadirnya pemerintahan baru, Pendeta Gomar Gultom menegaskan harapan baru.
"Bersukacitalah dalam pengharapan, ada pemerintahan baru di depan kita, dan kita berharap ada sesuatu yang baru juga dalam penegakan hukum di republik ini dan karenanya kita bersuka cita," demikian Pendeta Gomar mengutip dari Alkitab, Roma pasal 12.
Pendeta Gomar menutup dengan seruan, "tekunlah berdoa! ini adalah doa kita, doa dalam bentuk perjuangan, bisa di mana saja, bisa dalam bentuk perjuangan seperti yang kita lakukan saat ini. Teruslah berjuang dan jangan menyerah!" demikian Pendeta Gomar Gultom menegaskan.
72 Kali Beribadah di Sebarang Istana
Ibadah di hari Minggu 14 September 2014, menurut Bona Sigalingging dari Tim Media dan Pengembangan Jaringan GKI Yasmin adalah ibadah yang ke-72 kali, karena Pemerintah Kota Bogor dan juga Pemerintah Kabupaten Bekasi tak juga melaksanakan putusan MA untuk membuka segel gedung gereja, walaupun sudah memenangkan putusan hukum di PUTN.
Pendeta Bagus Waluyo Djati dari GKI Ciputat memimpin ibadah mengambil tema yang sama dari kitab Roma, menegaskan bahwa setiap manusia akan memberikan pertanggungjawabannya kepada Tuhan penciptanya. Pendeta Bagus juga menegaskan dalam ibadah akan kekuatan dan refleksi atas ibadah yang dilakukan. Pendeta Bagus menyampaikan penguatannya dengan mengatakan, "Bila jemaat masih bertahan dan tetap berjuang, hanya karena berjuang untuk Tuhan dan Tuhanlah yang berjalan di depan."
Pendeta Bagus dalam pesan khotbahnya dengan mengajak jemaat untuk melakukan refleksi dan doa agar dalam pemerintahan yang mendatang, orang-orang yang hak-haknya dicabut tidak lagi diperlakukan yang sama seperti pada pemerintahan yang lalu.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...