Romo Hari: Negara Tak Boleh Masuk Ranah Teologi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Romo Hariyanto SJ mengatakan negara tidak boleh masuk ke dalam ranah agama.
“Negara tidak boleh masuk ke dalam ranah agama. Karena ketika negara sudah mengatakan sesat pada warga negara yang berbeda dari mayoritas, maka itu sudah masuk ke dalam ranah teologi,” kata Romo Hari dalam pertemuan dengan tokoh lintas Iman di kantor ICRP, Jakarta, Jumat (12/9).
Ia mengatakan, sebagaimana diketahui mantan menteri agama, Suryadharma Ali dalam beberapa kesempatan memberi komentar negatif pada Ahmadiyah. Menteri dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu acap kali menjual kata sesat pada warga negara yang tak sejalan dengan keyakinannya.
ICRP, lanjut Romo Hari, sebagai komunitas menerima komunitas dari agama manapun.
“Kami menghormati keyakinan tiap orang, apapun keyakinan itu selama tidak mengancam orang lain yang berbeda,” ucap dia.
Pasalnya, landasan penghormatan ICRP pada tiap keyakinan adalah penghormatan hak-hak sipil warga negara.
Konsekuensinya, Romo Hari mengurai, organisasi yang juga sempat presiden Abdurrahman Wahid turun tangan dalam pendiriannya ini, menolak konsep agama resmi.
“Lho kalau negara ini bubar, apa agama yang enam itu juga harus bubar? kan tidak,” ucap tokoh katolik tanah air itu.
Jokowi Mampu
Romo Hari juga menyanyangkan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membiarkan kekerasan atas nama agama menjamur. Karena itu, ia berharap, rezim baru kelak mampu kembali menjahit sobekan-sobekan pada tenun kebangsaan.
Romo Hari pun meyakini Indonesia merupakan sekolah terbesar untuk belajar toleransi. Karena itu, Ia berharap Joko Widodo mampu untuk melestarikan nusantara dengan keberagamannya. (icrp-online.org)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...