Perkantas: Bisnis dan Entrepreneurship untuk Kemuliaan Allah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Jika minimal 2% dari jumlah penduduk Indonesia adalah entrepreneur, para entrepeneur ini dapat membantu negara tumbuh perekonomiannya. Ketiadaan jiwa entrepreneur dalam konteks nasional menjadikan Indonesia menjadi negara tertinggal. Ini yang menjadi kendala dalam persoalan bisnis dan entrepreneurship.
“Kendalanya, kita ini mentalnya mental pegawai. Jiwa entrepreneur-nya lemah sekali.” Kata Markus Kwartono dari Divisi Ekonomi, Bisnis, dan Pengembangan Masyarakat Persekutuan Kristen Antar Universitas (Perkantas) ketika diwawancara dalam seminar ‘Business Plan’ di Jakarta pada Sabtu (28/9).
Perkantas membina siswanya melalui seminar ini dalam memahami persoalan bisnis dan entrepreneurship. Bisnis dan entrepreneurship menjadi terjangkau dan akhirnya bisa berdampak ke masyarakat.
Siswa juga dibina dan dibekali secara rohani. Karena, kadang-kadang kondisi di lapangan membuat siswa bingung, apalagi ketika dihadapkan dengan pemerintahan yang korup. Suap dan korupsi dapat menerpa demi mengejar laba. Karena itu, penting diingatkan para pelaku entrepreneurship agar tidak menjadi Machiavellis, menghalalkan segala cara. Bisnis dan entrepreneurship dipahami sebagai bagian dari ibadah. Bisnis dan entrepreneurship bertujuan untuk kemuliaan Allah menjadi panduan.
Seorang Kristen dalam bisnis dan entrepreneurship hanyalah sebagai bentuk stewardship.
Markus Kwartono mengatakan,“Kita ini bukan pemilik, tetapi hanya mengelola. Pemiliknya itu Tuhan. Kalau kita di bisnis itu apa yang Tuhan berikan bagi kami maka akan kami kelola dengan baik.”
Integrasi antara pergumulan iman dengan kondisi lapangan harus nyambung. Begitu pula dalam memahami persoalan prinsip kepemilikan, produktivitas, transaksi dagang, laba, dan uang. Firman Tuhan pada akhirnya diaplikasikan dalam kegiatan perekonomian.
Seminar ‘Business Plan’ merupakan salah satu cara pendampingan dan memfasilitasi dalam memahami persoalan bisnis dan entrepreneurship. Seminar ini diselenggarakan Divisi Ekonomi, Bisnis, dan Pengembangan Masyarakat Perkantas. Juga melibatkan Sinar Foundation, Komunitas Karyawan Muda Katolik – Keuskupan Agung Jakarta (KKMK KAJ), dan Komunitas Entrepreneur Gereja Kristen Jawa (GKJ).
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...