Perkembangan Invasi Rusia: Militer Rusia Akan Serang Industri Militer Ukraina
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Militer Rusia mengatakan akan melakukan serangan untuk melumpuhkan industri militer Ukraina.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayjen Igor Konashenkov, mengatakan pada hari Senin (14/3) bahwa pasukan Rusia akan “mengambil langkah-langkah untuk melumpuhkan perusahaan-perusahaan di kompleks industri militer Ukraina yang terlibat dalam produksi dan pemeliharaan serta perbaikan senjata.”
Dia mendesak pekerja pabrik tersebut dan penduduk di daerah terdekat untuk meninggalkan "zona yang berpotensi berbahaya."
Pernyataan Konashenkov muncul beberapa jam setelah pihak berwenang Ukraina mengatakan dua orang tewas ketika pasukan Rusia menyerang pabrik pembuat pesawat Antonov di pinggiran Kiev, yang memicu kebakaran besar.
Militer Rusia juga mengatakan bahwa mereka akan terus menargetkan setiap pejuang asing yang datang ke Ukraina.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayjen Igor Konashenkov, mengatakan bahwa pasukan Rusia tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada tentara bayaran di mana pun mereka berada di wilayah Ukraina.
Rusia Serang Menara Televisi Antopol, Sembilan Tewas
KIEV, Sementara itu dari Kiev dilaporkan bahwa serangan roket Rusia ke menara televisi di desa barat Antopol pada Senin pagi menewaskan sembilan orang, menurut gubernur wilayah Rivne. Desa ini hanya berjarak sekitar 160 kilometer (100 mil) dari perbatasan Polandia, anggota NATO.
Serangan itu terjadi hanya sehari setelah rudal Rusia menggempur pangkalan pelatihan militer di Ukraina barat, dekat perbatasan Polandia, menewaskan 35 orang. Serangan itu menimbulkan kekhawatiran bahwa NATO dapat ditarik ke dalam konflik langsung dengan Rusia.
Pangkalan itu sebelumnya berfungsi sebagai pusat penting untuk kerja sama antara Ukraina dan NATO.
Pejabat senior pertahanan AS mengatakan pangkalan itu tidak digunakan pada saat itu sebagai tempat pengiriman pasokan militer AS ke Ukraina.
Pihak berwenang Ukraina juga mengatakan dua orang tewas dan tujuh terluka setelah pasukan Rusia menyerang sebuah pabrik pesawat di ibukota Kyiv, dan bahwa dua orang tewas di distrik Obolonskyi utara ibukota ketika tembakan artileri Rusia menghantam sebuah gedung apartemen sembilan lantai. Mereka mengatakan serangan udara Rusia di pusat kota ibukota Senin menewaskan satu orang dan melukai enam lainnya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mencatat setidaknya 596 kematian warga sipil sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, meskipun diyakini jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi.
Israel Akan Bangun Rumah Sakit Lapangan untuk Pengungsi Ukraina
YERUSALEM, Israel berencana mendirikan rumah sakit lapangan untuk memberikan perawatan medis bagi para pengungsi di Ukraina barat, kata para pejabat Senin.
Proyek ini dipelopori oleh kementerian luar negeri dan kesehatan negara itu, menurut pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett. Rumah sakit itu akan beroperasi pekan depan, kata kementerian luar negeri.
“Ini adalah inisiatif yang tidak dapat dilakukan oleh banyak negara, dan Israel memiliki kemampuan ini dan kami akan terus maju,” kata Bennett.
Kementerian Luar Negeri mengatakan rumah sakit itu akan beroperasi selama sebulan, menyediakan ruang gawat darurat, ruang bersalin, dan layanan lainnya bagi para pengungsi.
Operasi itu dijuluki Kochav Meir, bahasa Ibrani untuk “Bintang Cemerlang”, setelah perdana menteri perempuan pertama negara itu, Golda Meir, yang lahir di Ukraina dan mendirikan unit pengembangan internasional Kementerian Luar Negeri.
Israel memiliki hubungan baik dengan Ukraina dan Rusia dan telah bekerja sebagai perantara antara kedua negara sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari. Namun, dalam beberapa hari terakhir, Menteri Luar Negeri, Yair Lapid, menjadi semakin blak-blakan dalam kecamannya atas invasi Rusia ke wilayah tetangganya.
AS: Rusia Belum Kendalikan Penuh Udara Ukraina
WASHINGTON, Militer Rusia sebagian besar terhenti dalam upayanya maju di Ukraina pada hari Senin dan membuat sedikit kemajuan selama akhir pekan, kata seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat.
Pejabat itu juga mengatakan Rusia belum mengambil kendali penuh atas wilayah udara. Pejabat itu mengatakan semua pasukan militer Rusia yang telah ditempatkan di seluruh negeri sekarang berada di dalam, dan bahwa Rusia masih mempertahankan sekitar 90% dari kemampuan tempur mereka.
Pejabat itu mengatakan tidak ada indikasi bahwa Rusia mencoba membawa bala bantuan. Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim untuk membahas penilaian militer.
Pejabat itu juga mengatakan AS belum melakukan pelatihan apa pun terhadap militer Ukraina di negara itu sejak pasukan Garda Nasional Florida pergi saat perang dimulai. Dan pejabat itu mengatakan sebuah pangkalan pelatihan militer yang diserang Rusia di Ukraina barat pada hari Minggu di dekat perbatasan Polandia tidak digunakan sebagai tempat pengiriman pasokan militer AS ke Ukraina.
Paus: Mereka Yang Berkuasa Tidak belajar dari Pahitnya Perang
VATICAN CITY, Paus Fransiskus mengatakan perang di Ukraina menunjukkan bahwa mereka yang berkuasa tidak belajar dari pelajaran pahit dari perang sebelumnya selama satu abad terakhir.
Vatikan telah menanggapi invasi Rusia dengan mengirimkan seorang kardinal untuk mengunjungi para pengungsi. Kardinal mengunjungi pekan lalu dengan beberapa dari mereka yang mengungsi di Hongaria. Dia dijadwalkan untuk mengunjungi orang lain di Slovakia pada hari Rabu sebelum menuju ke Ukraina, kata Takhta Suci.
Dalam pidatonya di Vatikan pada hari Senin, Paus mengatakan perang regional, terutama di Ukraina, menunjukkan bahwa “mereka yang mengatur nasib masyarakat masih belum menyerap pelajaran dari tragedi abad ke-20.”
Sehari sebelumnya, dalam kecaman terkuatnya terhadap perang, Paus mengatakan tidak ada alasan strategis yang dapat membenarkan serangan Rusia ke Ukraina. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...