Pers Dunia Terbitkan Pedoman Keselamatan Jurnalis Paruh Waktu
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Lebih dari dua lusin organisasi berita dan kelompok pembela hak-hak sipil sepakat menyokong standar-standar keselamatan internasional bagi jurnalis paruh waktu menyusul meningkatnya penculikan dan pembunuhan wartawan di seluruh dunia.
Dokumen itu berisi seruan kepada organisasi berita yang mempekerjakan wartawan organik dan paruh waktu, untuk secara aktif bergabung dalam komitmen bersama bagi keselamatan dan semangat baru kolegialitas dan kepedulian.
Pedoman dan SOP (standar prosedur operasi) ini disiarkan Kamis (12/2), waktu AS, di Pusat Jurnalisme dan Trauma di Universitas Columbia yang didaftarkan oleh kelompok internasional bagi jurnalis paruh waktu, para koresponden luar negeri, para eksekutif berita, dan pelindung tugas jurnalistik.
Yang menandatangani kesepakatan itu di antaranya Reuters, Associated Press, Bloomberg, BBC, Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), dan USA Today.
"Reuters dengan bangga bergabung dengan aliansi organisasi berita utama yang luar biasa ini untuk bekerja melindungi para jurnalis paruh waktu yang memainkan peran vital bagi peliputan berita di seluruh dunia," kata Pemimpin Redaksi Reuters Stephen J Adler.
"Di Reuters, kami bertekad menyediakan level keaamanan, pelatihan, dan perangkat keselamatan yang sama untuk para jurnalis paruh waktu, sebagaimana kami berikan kepada staf reporter yang bekerja di semua wilayah paling berbahaya di Bumi."
Bruce Shapiro, Direktur Eksekutif Pusat untuk Jurnalisme dan Trauma (Dart Center for Journalism and Trauma), berkata, "Peran jurnalis paruh waktu dalam melaporkan konflik dan krisis di seluruh dunia telah meningkat secara signifikan kendati ancamannya juga meningkat."
"Perusahaan media, organisasi paruh waktu, dan kelompok pembela wartawan yang datang bersama untuk mendukung pedoman itu, semuanya memahami bahwa kita berada pada sebuah krisis yang menuntut adanya tindakan-tindakan," kata Shapiro lagi.
Dunia menjadi semakin membahayakan bagi wartawan, yang meliput perang dan tempat-tempat berbahaya. Pada saat bersamaan, banyak organisasi berita yang berusaha berhemat dengan mengandalkan peliputan para jurnalis paruh waktu mengenai isu-isu tertentu.
Berdasarkan data CPJ, 61 wartawan terbunuh tahun lalu, termasuk 13 wartawan paruh waktu. Delapan dari para wartawan paruh waktu yang terbunuh itu termasuk James Foley dan Steven Sotloff yang dipenggal NIIS (ISIS, ISIL, IS).
Standar keselamatan ini termasuk menyangkut pertolongan pertama dan pelatihan di lingkungan tidak bersahabat, mendapatkan asuransi kesehatan untuk zona-zona konflik, dan mengenakan perangkat keamanan yang layak seperti helm dan rompi antipeluru saat meliput.
Organisasi-organisasi berita yang menyokong standar keselamatan saat peliputan ini mengatakan, mereka meretas langkah pertama dalam sebuah kampanye jangka panjang untuk mengajak perusahaan-perusahaan media lainnya, dan para wartawan agar mengadopsi panduan itu, demikian Reuters. (Ant)
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...