DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja
23:17 WIB | Sabtu, 09 November 2013
Pertama dalam Sejarah, Obor Olimpiade di Luar Angkasa
RUSIA, SATUHARAPAN.COM - Dua kosmonot Rusia menerima obor Olimpiade di ruang angkasa, di luar pesawat dan stasiun luar angkasa untuk pertama kalinya dalam sejarah, menyambut Olimpiade Musim Dingin tahun depan di Sochi, Rusia.
Oleg Kotov dan Sergei Ryazansky membawa obor menyala di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional pada pukul 14.34 GMT.
Mereka mengatakan, obor akan menghabiskan waktu hingga enam jam di ruang terbuka.
Pada Kamis (7/11) tiga awak membawa obor sampai ke stasiun ruang angkasa menggunakan roket Soyuz Rusia.
Roket meluncur dari kosmodrom di Kazakhstan diawaki oleh tiga kosmonot - Mikhail Tyurin dari Rusia, Rick Mastracchio dari Amerika, dan Koichi Wakata dari Jepang.
Mereka bertiga menyerahkan simbol Olimpiade pada Kotov dan Ryazansky, yang sudah berada di stasiun luar angkasa pada menjelang hari Sabtu (9/11).
"Tujuan kami di sini adalah untuk membuatnya terlihat spektakuler," kata Kotov awal pekan ini.
"Kami ingin menampilkan obor Olimpiade kami di ruang angkasa. Kami akan mencoba untuk melakukannya dengan cara yang indah. Jutaan orang akan melihatnya langsung di TV dan mereka akan melihat stasiun luar angkasa dan melihat bagaimana kami bekerja."
Dua kosmonot diharapkan dapat mengambil gambar dan video satu sama lain dengan memegang obor sebelum bekerja melakukan beberapa pemeliharaan pada stasiun yang mengorbit bumi.
Obor akan ditambatkan ke salah satu pakaian antariksa mereka.
Sebelumnya obor Olimpiade telah dibawa ke ruang angkasa dua kali. Pada tahun 1996 dan 2000, tetapi tidak pernah keluar dari pesawat ruang angkasa. Karena jika menyala di dalam kapal stasiun ruang angkasa, akan mengkonsumsi oksigen dan menimbulkan risiko bagi awak.
Obor Olimpiade Sochi selanjutnya akan kembali ke bumi dan digunakan untuk menyalakan kaldron Olimpiade pada Februari tahun depan.
Perjalanan ke stasiun ruang angkasa merupakan bagian dari persiapan yang rumit untuk Olimpiade pertama Rusia sejak era Soviet.
Sementara menjelang pelaksanaan Olimpiade, muncul kontroversi atas hukum baru di Rusia yang membatasi penyebaran informasi tentang homoseksualitas, serta tuduhan dari kelompok-kelompok yang membela hak-hak pekerja migran yang terlibat membangun arena di Sochi. (bbc.co.uk)
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Jaktim Luncurkan Sekolah Online Lansia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur meluncurkan Sekolah Lansia Onl...