Pertama di Kabinet Jepang, Menteri Ambil Cuti Melahirkan untuk Ayah
JEPANG, SATUHARAPAN.COM – Menteri Lingkungan Jepang Shinjiro Koizomi, mengungkapkan rencananya untuk mengambil cuti melahirkan untuk ayah, keputusan langka yang menjadi berita utama di negara itu.
Koizumi mengatakan akan mengambil cuti selama dua minggu setelah kelahiran anaknya, yang diperkirakan akan lahir pada bulan ini. Ia juga menjadi menteri pertama dalam kabinet Jepang yang mengambil cuti untuk ayah.
Di Jepang, baik pria dan perempuan berhak untuk mengambil cuti selama satu tahun, ketika anak mereka lahir.
Namun hanya 6 persen ayah yang melakukannya pada 2018, karena tekanan untuk terus bekerja. Sementara sebanyak 82 persen perempuan mengambil cuti tersebut.
"Saya bermaksud mengambil cuti melahirkan untuk ayah, selama total dua minggu dalam tiga bulan pertama kelahiran, di mana ibu menanggung beban terberat, dengan syarat saya memprioritaskan tugas resmi dan melakukan manajemen krisis yang menyeluruh, seperti yang telah saya lakukan," kata Koizumi kepada wartawan pada Rabu (15/1).
Ia mengatakan, akan lebih banyak menggunakan surat elektronik dan konferensi video, dan akan meminta deputi untuk mewakilinya, dalam berbagai pertemuan sesuai kebutuhan.
Namun Koizumi menambahkan ia tidak akan melewatkan "kegiatan publik yang penting", seperti sesi parlemen.
Dia telah membahas gagasan mengambil cuti ayah sejak tahun lalu, yang kemudian memicu perdebatan sengit.
Koizumi mengatakan, pada saat itu, "Jepang kaku dan ketinggalan zaman, karena masyarakat terjebak dalam keributan pro dan kontra, hanya karena saya mengatakan saya akan mempertimbangkannya."
Koizumi menikah dengan presenter berita keturunan Prancis-Jepang, Christel Takigawa, yang berusia 42 tahun.
Pria berusia 38 tahun ini adalah putra kedua dari mantan Perdana Menteri Junichiro Koizumi yang populer, dan dipandang sebagai bintang masa depan dalam dunia politik Jepang. (bbc.com)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...