Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 13:57 WIB | Rabu, 15 Maret 2017

Pertama Kalinya, Arab Saudi Bentuk Dewan Perempuan

Pembentukan Dewan Perempuan di Saudi yang tidak dihadiri oleh perempuan. (Foto: Twitter)

RIYADH, SATUHARAPAN.COM – Arab Saudi membentuk Dewan Perempuan Arab pertama, hari Selasa (14/3) dengan mengunggah sebuah foto yang menunjukkan 13 orang di sebuah panggung dan tidak ada perempuan satu pun di antara mereka.

Beberapa perempuan kemungkinan menghadiri pertemuan Dewan Perempuan Qassim yang tampaknya berada di ruangan lain, yang dihubungkan melalui video, BBC melaporkan.

Kerajaan Islam ultra-konservatif memiliki kebijakan negara dengan segregasi gender yang tidak ada kaitannya dengan laki-laki dan perempuan.

Peluncuran dewan di Provinsi Al-Qassim dipimpin oleh Pangeran Arab Saudi Faisal bin Mishal bin Saud yang mengatakan dia bangga dengan konferensi tersebut.

“Di wilayah Qassim, kita melihat perempuan sebagai saudara untuk laki-laki dan kami merasa bertanggung jawab untuk membuka lebih banyak kesempatan yang akan melayani kebutuhan atau pekerjaan untuk perempuan dan anak perempuan,” kata dia.

Namun, istrinya, Putri Abir binti Salman, yang menjabat sebagai pemimpin dewan tidak ada dalam foto tersebut.

Bulan lalu, Arab Saudi untuk pertama kalinya merayakan Hari Perempuan.

Pertemuan yang digelar selama tiga hari di ibu kota Riyadh menampilkan pembicara yang berpendapat hak-hak perempuan untuk mengemudi dan menyerukan diakhirinya sistem perwalian laki-laki di negara itu.

Kerajaan telah banyak dikritik karena rekam jejak perlakuan diskriminatif terhadap perempuan, di mana ruang gerak perempuan sangat dibatasi.

Laporan Kesenjangan Gender Global dalam Forum Ekonomi Dunia tahun 2015, Arab Saudi menduduki peringkat ke 134 dari 145 negara untuk kesetaraan gender.

Arab adalah satu-satunya negara di dunia di mana perempuan dilarang mengemudi dan tidak bisa mendapatkan surat izin mengemudi (SIM).

Selain itu, ada juga hukum yang menyatakan bahwa semua perempuan harus memiliki wali laki-laki, biasanya suami, ayah atau saudara laki-laki yang memberi mereka izin untuk belajar, bepergian ke luar negeri atau menikah. (independent.co.uk)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home