Pertempuran Tentara dan Pemberontak Somalia, 145 Tewas
MOGADISHU, SATUHARAPAN.COM-Direktur sebuah rumah sakit di kota yang disengketakan di wilayah Somaliland mengatakan sedikitnya 145 orang tewas dalam lebih dari dua bulan pertempuran antara pejuang anti pemerintah dan pasukan keamanan Somaliland setelah tetua setempat menyatakan niat mereka bersatu kembali dengan Somalia.
Abdimajid Sugulle, dari rumah sakit umum di Las-Anod, mengatakan kepada The Associated Press pada hari Sabtu (4/3) bahwa lebih dari 1.080 orang lainnya terluka dan lebih dari 100.000 keluarga telah meninggalkan kota Las-Anod sejak akhir Desember. Sebagian besar warga sipil telah melarikan diri, katanya.
Direktur tersebut menuduh pasukan Somaliland menghancurkan laboratorium rumah sakit, bank darah, dan bangsal pasien dalam serangan mortir. “Pasukan Somaliland yang ditempatkan di luar kota telah menembaki penduduk sipil dan fasilitas medis tanpa pandang bulu. Tidak ada satu hari pun berlalu tanpa penembakan dan korban,” katanya kepada AP melalui telepon.
Kementerian pertahanan Somaliland telah membantah menembaki rumah sakit tersebut, dan pemerintah telah menegaskan bahwa pihaknya memiliki “komitmen berkelanjutan” untuk gencatan senjata yang diumumkan pada 10 Februari.
Somaliland terpisah dari Somalia tiga dekade lalu dan mencari pengakuan internasional sebagai negara merdeka. Somaliland dan negara bagian Puntland Somalia telah mempersengketakan Las-Anod selama bertahun-tahun, tetapi kota timur itu berada di bawah kendali Somaliland.
Misi PBB di Somalia dan kantor hak asasi manusia PBB mengatakan kekerasan di Las-Anod menewaskan sedikitnya 80 orang antara 28 Desember dan 28 Februari dan lebih dari 450 warga sipil terluka, termasuk tenaga medis. PBB telah menyerukan penghormatan terhadap pekerja medis dan akses kemanusiaan tanpa hambatan.
Konflik di Las-Anod dimulai ketika seorang pria bersenjata tak diketahui membunuh seorang politikus muda populer di partai oposisi Somaliland saat dia meninggalkan masjid. Protes menyusul terhadap pejabat dan pasukan Somaliland di kota.
Pemerintah Somaliland telah menyalahkan para pejuang kerusuhan dengan "kelompok anti perdamaian dan terorisme" dan menuduh bahwa kelompok ekstremis Al-Shabab, yang berafiliasi dengan Al Qaeda, telah mendukung beberapa serangan. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...