Pertemuan Madrid Mencari Upaya Mencegah Jihadis Asing
MADRID, SATUHARAPAN.COM – Para ahli keamanan dan menteri berkumpul di Madrid, Spanyol, pada hari Senin (27/7) untuk pembicaraan selama dua hari yang disponsori PBB dalam upaya menemukan cara untuk menghentikan kelompok radikal meninggalkan negara mereka untuk bergabung dengan kelompok jihad bersenjata di luar negeri.
Selain itu, pemerintah Spanyol juga akan memimpin pertemuan Komite Anti-Terorisme Perserikatan Bangsa-bangsa, hari Selasa (28/7) yang melibatkan para ahli internasional, seperti dilaporkan AFP.
Tahun ini Spanyol duduk dalam Dewan Keamanan PBB dan telah melancarkan tindakan yang keras terhadap tumbuhnya jihadis, yang dikatakan mereka meninggalkan negaranya untuk berperang bersama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
BACA JUGA: |
Pertemuan itu akan mendiskusikan cara menghentikan jihadis menjadi radikal dan pergi ke luar negeri sebagai "teroris asing" (foreign terrorist fighters /FTF), serta bagaimana menuntut secara hukum atau merehabilitasi mereka yang kembali.
PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pertemuan itu bertujuan menghasilkan strategi dan teknik untuk memandu negara-negara anggota dalam upaya mengatasi ancaman FTF.
Para jihadis disebutkan merupakan salah satu ancaman yang paling mendesak dan mengkhawatirkan bagi perdamaian dan keamanan internasional, kata pernyataan tentang pertemuan di Madrid itu.
Negara-negara harus bekerja sama "melawan organisasi-organisasi teroris secara cepat dan lancar" ketika kelompok bersenjata itu beroperasi, kata Jean-Paul Laborde, direktur eksekutif komite PBB itu.
Lebih dari 200 ahli dari 70 negara dan sekitar 30 menteri atau deputi untuk urusan dalam negeri menghadiri pertemuan dua hari itu.
Para pejabat mengatakan antara 25.000 dan 31.000 pejuang tersebut telah menuju ke zona perang untuk bergabung ISIS, juga dikenal dengan singkatan Daesh. Mereka berasal dari seratus lebih negara, termasuk dari Eropa seperti Inggris, Prancis, Jerman dan Spanyol.
Laborde mengatakan, para pemimpin perlu mempelajari mengenai "alasan orang-orang muda itu tertarik pada Daesh, dan bagaimana menanganinya.’’
Dewan Keamanan PBB pada September 2014 mengadopsi resolusi yang menyerukan negara-negara anggota untuk mengambil langkah-langkah membendung aliran pejuang asing, karena khawatir mereka kembali dan melancarkan serangan di negara asal mereka.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...