Pertemuan RCEP Sepakati Intensifkan Negoisasi
BANDAR SERI BEGAWAN, SATUHARAPAN.COM - Hasil pertemuan Regional Comprehensif Economic Partnership (RCEP) atau Kemitraan Komprehensif Ekonomi Kawasan yang dibahas dalam pertemuan para menteri ekonomi ASEAN di Brunai Darussalam, Selasa (20/8), disepakati untuk mengintensifkan negoisasi guna mewujudkan zona perdagangan yang mencakup lebih setengah populasi dunia. Dalam pembahasan ini, diikuti pula utusan dari Selandia Baru, China, India, Jepang, Korea Selatan dan Australia.
Pada pertemuan tersebut dari Indonesia hadir Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional Iman Pambagyo yang mewakili Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
Dalam pernyataan bersama, seperti dilaporkan Antara, disebutkan kesepakatan RCEP akan mencakup perdagangan barang, jasa, investasi, kerjasama ekonomi dan teknik, hak intelektual, kompetisi, penyelesaian sengketa dan isu lainnya.
Para menteri antusias melihat potensi RCEP yang besar jika terwujud. Mereka akan berupaya meningkatkan kerjasama ekonomi. Total perdagangan di kawasan ini mencapai US$ 740,5 miliar dengan PDB sekitar 21,2 trilun pada 2012.
Mereka juga menyambut baik dibentuknya tindak gugus tugas dalam bidang barang, jasa dan investasi. Detail pekejaan gugus tugas tersebut saat ini sedang dibuat, sementara isu-isu lainnya juga sedang didiskusikan.
Pertemuan RCEP kedua akan dilakukan di Brisbane, Australia pada 23-27 September 2013.
Gagasan Indonesia
Pembentukan RCEP merupakan gagasan Indonesia. RCEP adalah konsep strategis untuk meningkatkan kontribusi dan peran sentral ASEAN dalam dinamika integrasi ekonomi kawasan.
Peran tersebut diperlukan agar ASEAN tetap relevan dan mendapat manfaat maksimal dalam dalam proses globalisasi dan integrasi ekonomi kawasan dan dunia.
Iman Pambagyo mengatakan, ide mewujudkan RCEP adalah untuk menyatukan perjanjian perdagangan ASEAN dengan mitra-mitra.
Seperti diketahui ASEAN juga melakukan perjanjian perdagangan dengan enam negara tersebut secara terpisah.
Iman mengatakan semua negara sepakat Indonesia yang memimpin Komite Negoisasi Perdagangan.
Pada pertemuan RCEP yang berlangsung Senin malam, Iman melaporkan mengenai perkembangan RCEP, antara lain mengenai pertemuan yang dilakukan pada Mei di Brunei dan juga pembentukan gugus tugas.
Ia mengatakan konsep RCEP belum pernah ada di dunia, yakni ada lima perjanjian perdagangan berbeda, yang semuanya melibatkan ASEAN dicoba untuk dikonsolidasikan menjadi kerjasama.
Oleh sebab itu, kata Iman, wajar jika banyak tantangan yang perlu diatasi dan negoisasi yang perlu dibicarakan. Namun, katanya, semua negara ingin berupaya untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...