Pertumbuhan Ekonomi Dinilai Semu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah berkomitmen menjaga pertumbuhan ekonomi pada kisaran enam persen. demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, dalam rapat koordinasi Pemerintah dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) tentang pembahasan mengenai fiskal, pajak, infrastruktur dan tenaga kerja, Jumat (19/7).
“Ditetapkan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi enam persen. Upayanya dengan menjaga konsumsi masyarakat dengan mencukupi supply dan menjaga daya beli (masyarakat),” jelas Menko Perekonomian, seperti dilaporkan kantor Kementerian Keuangan melalui laman resminya.
Namun klaim Pemerintah tersebut di kritik oleh Anggota IV BPK RI, Dr. Ali Masykur Musa, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar itu semu. Ali Masykur menilai karena pertumbuhan itu tidak berdasarkan pada sektor riil di masyarakat bawah.
“Saya bangga Indonesia pertumbuhan ekonominnya 6.3 hingga 6,4 persen. Investasinya juga sangat signifikan tiga tahun berturut-turut. Tetapi, saya katakan, investasi dan pertumbuhan itu semu karena tidak didasarkan pada sektor riil di bawah,” ujar Ali yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU).
Ali Masykur mengatakan hal itu pada forum refleksi kebangsaan “Nasionalisme di Simpang Jalan” yang diselenggarakan Lembaga Kajian Strategis Bangsa (LKSB) di gedung PBNU, Jakarta, Jumat (19/7) petang.
Politisi PKB ini mengingatkan perlunya berhati-hati dengan jebakan klaim keberhasilan yang menggambarkan seolah-olah Indonesia menjadi kekuatan ekonomi baru di dunia. Sebab, kesejahteraan rakyat belum benar-benar terjadi dan kedaulatan ekonomi masih jauh dari pangang api. (nu.or.id)
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...